Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Jika Melanggar Gencatan Senjata di Gaza, Israel Terancam Kembali Digeruduk Rudal Houthi

Houthi mengancam akan kembali menyerang Israel jika Israel melanggar kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas.

Xinhua/Mohammed
Rudal Houthi dipamerkan saat pawai militer di Sanaa, Yaman, 21 September 2022. 

Wakil Kepala Biro Politik Hamas Khalil al-Hayya memuji Hizbullah yang telah rela berkorban "ratusan syuhada, pemimpin, dan pejuang demi jalan pembebasan Al-Quds".

Dia juga menyinggung serangan yang dilakukan Houthi dan para pejuang Irak untuk membalas operasi militer brutal Israel di Gaza dan Lebanon.

Lain daripada itu, dia berterima kasih kepada para pejuang Palestina di Tepi Barat yang masih diduduki Israel.

Hayya mengklaim Operasi Banjir Al-Aqsa yang dilakukan Hamas adalah balasan atas pendudukan dan agresi Israel selama puluhan tahun di Palestina.

Menurutnya, operasi itu adalah titik penting dalam sejarah perjuangan rakyat Palestina. Sayap militer Hamas, Brigade Al Qassam, telah melayangkan pukulan keras terhadap Israel dan hal itu akan tercatat dalam sejarah.

Houthi sudah luncurkan 40 rudal

Baca juga: Gencatan Senjata di Gaza, Hamas Ucapkan Terima Kasih kepada Iran, Hizbullah, hingga Houthi Yaman

Sementara itu, militer Israel mengatakan Houthi  sudah meluncurkan 40 rudal darat dan 320 drone atau pesawat nirawak ke Israel sejak perang di Jalur Gaza meletus.

Menurut Pasukan Pertahanan Israel, kebanyakan rudal itu bisa ditangkis oleh sistem pertahanan.

“Sejauh ini, satu rudal yang jatuh telah diidentifikasi, dan dua penangkisan yang menyebabkan pecahan-pecahan jatuh di area itu,” kata IDF hari Kamis, (9/1/2025), dikutip dari Xinhua.

IDF mengklaim rudal Houthi lainnya gagal dalam perjalanan ke Israel.

Lalu, IDF mengatakan Angkatan Udara Israel telah mencegat lebih dari 100 pesawat nirawak.

Rudal hipersonik Palestina-2 milik Houthi.
Rudal hipersonik Palestina-2 milik Houthi. (Israel Alma)

Serangan rudal dan drone Houthi memunculkan korban jiwa dan kerusakan di Israel.

Pada bulan Juli 2024 ada satu drone yang menghantam Tel Aviv dan menewaskan seorang pria di rumahnya.

Kemudian, pada bulan Desember 2024 satu rudal merusak sekolah dasar di Ramat Efal, pinggiran Tel Aviv, meski sudah dicegat IDF.

Lalu, rudal Houthi berikutnya menghantam area pemukiman di Jaffa, Tel Aviv selatan. Enam belas orang terluka dan bangunan rusak.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved