Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Pelan-pelan Matikan Kota Pokrovsk Ukraina, Hancurkan Tambang Batu Bara di Pusat Logistik

Pasukan Moskow berusaha mematikan kota strategis terakhir Ukraina di wilayah Donbas, Pokrovsk, oblast (provinsi) Donetsk secara pelan-pelan.

Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Dewi Agustina
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina
Militer Federasi Rusia terus mengancam kota strategis terakhir Ukraina di wilayah Donbas, Pokrovsk, oblast (provinsi) Donetsk. Foto pasukan Ukraina dalam peperangan di Donetsk. 

"Operasi penyerangan sedang dilakukan ke arah Zverevo dari desa Peschanoye, serta konsolidasi dan saturasi dengan sumber daya desa Shevchenko, yang telah diduduki musuh secara efektif dan membentuk benteng tertentu darinya," saluran itu menambahkan.

Media asal Kiev, Ukrinform mengabarkan pada sektor Pokrovsk ini terjadi pertempuran paling sengit dalam 24 jam terakhir.

Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina menyebutkan hingga Rabu malam pukul 24.00 waktu setempat, terjadi hampir seratus pertempuran.

Pasukan Ukraina menghentikan 70 serangan musuh di dekat Yantarne, Novotoretske, Promin, Zelene, Novyi Trud, Zvirove, Uspenivka, Novoandriivka, Petropavlivka, dan Shevchenko.

Hancurkan Tambang Batu Bara

Sementara itu militer Ukraina meledakkan lokasi tambang batu bara di barat daya Pokrovsk

Tindakan tersebut dilakukan karena pasukan Rusia telah mendekat dan jaraknya sudah kurang dari 2 kilometer.

"Tambang batu bara diledakkan untuk mencegah militer Rusia memindahkan pasukannya secara diam-diam," demikian ditulis media AS The New York Times.

Pintu masuk tambang nomor 3 terlalu berbahaya karena serangan Rusia yang dilakukan terus menerus, letaknya yang sangat dekat dengan garis depan tersebut bisa dijadikan benteng Rusia.

Pertambangan batu bara di Pokrovsk berupa lubang-lubang di dalam tanah yang cukup panjang. 

Kini gua-gua tersebut banyak yang telah dihancurkan untuk menghindari dijadikan benteng Rusia dan tempat musuh menggalang kekuatan baru.

Para penambang mengatakan kepada wartawan bahwa pintu masuk ke tambang No. 3 menjadi terlalu berbahaya karena pemboman Rusia yang terus-menerus. 

Terletak paling dekat dengan garis depan, pintu masuk berada di desa Pishchane.

Oleh karena itu, pada awal Desember 2024, para penambang mulai diturunkan melalui pintu masuk yang berbeda, yang membuat penurunan memakan waktu lebih lama, sekitar dua jam. 

Untuk kembali, para penambang menggunakan ban berjalan yang mengangkut batu bara yang baru saja mereka tambang.

Serangan Rusia terkadang mengganggu pasokan listrik dan sistem ventilasi, sehingga memaksa para penambang untuk mengungsi. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved