Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Media Israel: Gencatan Senjata Ancam Ambruknya Pemerintahan Netanyahu, Trump Campur Tangan

Netanyahu kini berusaha memastikan bahwa perjanjian pertukaran sandera dengan Hamas tidak akan menyebabkan disintegrasi pemerintahannya.

khaberni/tangkap layar
Brigade Qassam menyerahkan tahanan Israel pada gencatan senjata sebelumnya di Gaza. 

Media Israel: Gencatan Senjata Ancam Ambruknya Pemerintahan Netanyahu, AS Turun Tangan Colek Hamas

TRIBUNNEWS.COM - Media IsraelMaariv melansir ulasan yang menyiratkan kalau pertukaran sandera antara Hamas dan Israel demi gencatan senjata di Gaza, justru mengancam runtuhnya rezim pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Laporan mengindikasikan, kalau Netanyahu kini berusaha memastikan bahwa perjanjian pertukaran tidak akan menyebabkan disintegrasi pemerintahannya.

Baca juga: Gencatan Senjata dengan Hamas: Israel Setuju Tarik Pasukan dari Gaza, Termasuk di Koridor Netzarim

"Netanyahu berusaha memastikan bahwa kesepakatan pertukaran tersebut akan mendapat dukungan dari mitra koalisinya dan tidak akan mengakibatkan pembongkaran (lepasnya dukungan dari koalisi) pemerintah.

Sementara itu, Perusahaan Penyiaran Israel, KAN, mengatakan bahwa Netanyahu akan mengadakan pertemuan pribadi dengan para menteri, termasuk Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, di tengah kemajuan dalam negosiasi tahanan.

Netanyahu disebutkan telah mengarahkan para pemimpin Mossad, David Barnea, Badan Keamanan Umum (Shin Bet), Ronen Bar, penasihat politiknya, dan perwakilan militer, untuk melakukan perjalanan ke ibu kota Qatar, Doha, untuk bergabung dalam negosiasi kesepakatan pertukaran. .

Netanyahu juga bertemu dengan Menteri Pertahanan Israel Katz, dan para pemimpin lembaga keamanan dan militer, mengenai negosiasi tersebut.

Brigade Qassam menyerahkan tahanan Israel pada gencatan senjata sebelumnya di Gaza
Brigade Qassam menyerahkan tahanan Israel pada gencatan senjata sebelumnya di Gaza.

Kemenangan Hamas

Sementara itu, Menteri Permukiman Israel Orit Struck justru mengkritik kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas di meja perundingan. 

Dia mengatakan ini adalah kemenangan nyata bagi milisi perlawanan Palestina.

Menteri tersebut memperingatkan bahwa banyak tentara Israel akan membayar dengan nyawa mereka karena penyelesaian kesepakatan tersebut.

Dia menambahkan, “Semua upaya yang dilakukan di Gaza untuk melenyapkan Hamas akan sia-sia.”

Menanggapi pernyataan Menteri Permukiman, ayah dari seorang tentara Israel yang ditawan menggambarkan pernyataan Menteri mengenai negosiasi pertukaran tersebut sebagai hal yang memalukan dan mengerikan.

Surat kabar Yedioth Ahronoth mengutip ayah dari tentara yang ditangkap yang mengatakan bahwa Struck berbicara atas nama Trump seolah-olah dia adalah rekannya di partai “Zionisme Religius”, seperti yang dia katakan.

Ayah dari tentara yang ditangkap itu menambahkan bahwa pertempuran di Gaza tidak masuk akal, karena mengorbankan nyawa tentara Israel dan mengabaikan penderitaan para tahanan Israel yang ada di tangan Hamas.

Dalam konteks ini, New York Times mengutip pejabat Israel yang mengatakan bahwa “tidak akan ada kesepakatan tanpa daftar nama sandera yang masih hidup.”

Personel Brigade Al Qassam, sayap militer gerakan pembebasan Palestina, Hamas di Jalur Gaza. Hamas menyatakan tidak ada pertukaran sandera sebelum pasukan Israel menghentikan agresinya di Jalur Gaza.
Personel Brigade Al Qassam, sayap militer gerakan pembebasan Palestina, Hamas di Jalur Gaza. Hamas menyatakan tidak ada pertukaran sandera sebelum pasukan Israel menghentikan agresinya di Jalur Gaza. (khaberni/HO)

Ancaman Amerika

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved