Konflik Palestina Vs Israel
Setelah 15 Bulan, Israel Akui Bunuh Warganya Sendiri pada 7 Oktober 2023
Tembakan militer Israel menewaskan Tomer Eliaz Arava dan Dikla Arava, warga Nahal Oz, selama serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
TRIBUNNEWS.COM – Setelah 15 bulan sejak perang meletus di Gaza, militer Israel akhirnya mengakui telah membunuh warganya sendiri pada 7 Oktober 2023 lalu.
Tembakan militer Israel menewaskan Tomer Eliaz Arava dan Dikla Arava dari Nahal Oz selama serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, kata tentara Israel pada Jumat (10/1/2025) setelah melakukan penyelidikan atas insiden tersebut, lapor Jerusalem Post.
Investigasi militer Israel menyimpulkan bahwa pejuang Hamas membobol rumah keluarga Arava-Elyakim dan melepaskan tembakan ke ruang aman tempat keluarga itu berlindung.
Menurut investigasi, Tomer berhasil keluar dari rumah, tetapi kemudian ia ditembak oleh pasukan keamanan di kibbutz (pemukiman) tersebut.
Sementara itu, Dikla tewas oleh tembakan tentara Israel di dalam mobil.
Militer mengklaim bahwa Dikla berada di mobil itu bersama pejuang Hamas.
Sekitar 250 orang ditawan pada 7 Oktober tahun lalu selama operasi Badai Al-Aqsa, operasi balasan oleh kelompok perlawanan Gaza.
Hamas membebaskan 105 tawanan selama gencatan senjata selama sepekan pada November lalu.

Hamas mengatakan pihaknya hanya akan membebaskan tawanan jika Israel sepenuhnya menghentikan agresinya terhadap Gaza dan setuju untuk membebaskan ratusan warga Palestina yang ditahan di penjara Israel.
Tekanan publik dan diplomatik telah meningkat pada rezim Benjamin Netanyahu untuk berbuat lebih banyak guna mencapai kesepakatan dalam upaya membebaskan tawanan yang masih ditahan di Jalur Gaza yang terkepung.
Update Perundingan Gencatan Senjata Israel-Hamas
Perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas masih berlangsung meskipun belum ada perkembangan berarti.
Baca juga: Rencana Rahasia Israel Terungkap, Pecah Suriah Jadi 3 Provinsi Dalih Jaga Keamanan Negara
Pada Jumat (10/1/2025), Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengadakan pertemuan mendesak dengan menteri pertahanannya setelah Qatar menyampaikan pesan positif dari Hamas tentang kesediaan untuk mencapai kesepakatan, menurut laporan lembaga penyiaran publik Israel, Kan.
Kedua belah pihak disebut berada pada titik paling dekat untuk mencapai kesepakatan sejak negosiasi dimulai, kata seorang sumber Palestina kepada situs saudara The New Arab yang berbahasa Arab, Al-Araby Al-Jadeed.
Kelompok tersebut mengharapkan tanggapan dari Israel segera.
Donald Trump Campur Tangan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.