Selasa, 7 Oktober 2025

Teror Malam Tahun Baru di AS, Dua Serangan Gunakan Truk di New Orleans Amerika Serikat di Awal 2025

Pada tanggal 1 Januari 2025, sekitar pukul 3:15 pagi waktu New Orleans, seorang pria menabrakkan truk pikap Ford ke kerumunan besar di Bourbon

|
Editor: Muhammad Barir
The Jerusalem Post
Tempat peristiwa serangan di New Orleans, Amerika Serikat, saat acara perayaan tahun baru 2025. 

Setelah menabrak derek, dia keluar dari truk dan mulai menembakkan senjata. Petugas Departemen Kepolisian New Orleans (NOPD) membalas tembakan dengan dua petugas terluka dalam baku tembak. 

Saksi dan petugas penegak hukum mengatakan pengemudi menembak dengan senapan serbu; dia juga membawa pistol. 

Para saksi juga mengatakan bahwa dia mengenakan perlengkapan militer lengkap. 

Petugas membunuh tersangka dalam baku tembak tersebut.

Truk tugas ringan Ford F-150 Lightning putih yang digunakan dalam serangan itu disewa melalui aplikasi berbagi mobil Turo, dan telah terlihat di Humble, Texas , pada pagi hari sebelum serangan. 

Kemudian pada hari itu, truk itu terlihat di Baytown, Texas , menuju ke timur di Interstate 10 menuju New Orleans

Truk itu dimiliki oleh seorang pria Houston . Ada bendera Negara Islam (ISIS) di kait gandengan trailer. 

Setidaknya 16 orang, termasuk tersangka, tewas menurut pemeriksa mayat New Orleans Dwight McKenna. 

Setidaknya 35 orang lainnya terluka, beberapa kritis. 

Segera setelah serangan itu, petugas darurat membawa 30 orang yang terluka ke lima rumah sakit daerah, sementara yang terluka lainnya mencari perawatan di rumah sakit sendiri.

Inspektur Kirkpatrick mengatakan sebagian besar korban adalah penduduk setempat.


Tersangka

FBI mengidentifikasi tersangka sebagai Shamsud-Din Bahar Jabbar (26 Oktober 1982 – 1 Januari 2025), seorang warga negara Amerika berusia 42 tahun yang lahir dan dibesarkan di Texas yang tinggal di lingkungan Houston di Harris County utara pada saat serangan itu terjadi, dan merupakan mantan penduduk Beaumont. 

Dia bertugas di Angkatan Darat AS selama sepuluh tahun sebagai spesialis sumber daya manusia dan spesialis teknologi informasi dan dikerahkan ke Afghanistan pada tahun 2009, naik ke pangkat sersan staf .

Dia diberhentikan dengan hormat. Riwayat kriminal masa lalunya termasuk penangkapan tahun 2002 karena pencurian ringan dan penangkapan tahun 2005 karena mengemudi dengan SIM yang tidak sah. 

Jabbar pernah dua kali bercerai, yang mengakibatkan masalah keuangan. Ia memiliki dua orang putri, yang berusia 20 dan 15 tahun saat serangan itu terjadi. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved