Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Suriah

Turki Tumpuk Pasukan di Perbatasan Suriah, AS Cemas, Invasi ke Suriah Bisa Segera Terjadi

Turki dilaporkan mulai menumpuk pasukannya di perbatasan Suriah sehingga membuat para pejabat Amerika Serikat cemas. Invasi bisa segera terjadi.

|
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Sri Juliati
RNTV
Pasukan Demokratik Suriah (SDF) menembaki para demonstran yang menentang kendali kelompok yang didukung Amerika Serikat (AS) di Raqqa, Jumat (13/12/2024) 

Kemudian, dia mengatakan para pemberontak yang menumbangkan rezim eks Presiden Bashar al-Assad akan dimasukkan ke dalam tentara nasional Suriah.

“Semunya di bawah hukum,” kata dia dikutip dari The Guardian.

Jolani menekankan pentingnya persatuan di antara etnis-etnis di Suriah. Kata dia, Suriah harus tetap bersatu.

“Harus ada kontrak sosial di antara negara dan semua agama untuk menjami keadilan sosial.”

Di samping itu, dia menyampaikan bahwa sanksi-sanksi internasional terhadap Suriah harus dicabut.

“Pentingnya mengakhiri semua sanksi terhadap Suriah sehingga pengungsi Suriah bisa kembali negara mereka,” kata dia.

AS dan Uni Eropa menjatuhkan sejumlah sanksi terhadap rezim Assad. Sanksi itu misalnya pelarangan penjualan senjata ke Suriah, impor minyak dari Suriah, dan investasi dalam industri minyak di negara itu.

Adanya sanksi itu memperparah ekonomi Suriah yang sudah babak belur karena perang saudara. Negara Timur Tengah itu didera inflasi besar dan lebih dari 70 persen penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan.

Dalam pada itu, Kepala Bidang Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Kaja Kallas berujar bahwa pihaknya siap mencabut sanksi. Syaratnya ialah negara itu mengambil langkah positif untuk membentuk pemerintahan yang inklusif dan menghormati hak-hak wanita dan kaum minoritas.

“Kami tak ingin melihat ekstremisme dan radikalisasi,” ujar Kallas hari Senin.

Dia menilai HTS sejauh ini telah “mengucapkan hal yang benar”. Akan tetapi, kelompok itu akan dinilai berdasarkan tindakannya.

Organisasi militer faksi Palestina di Suriah akan dibubarkan

Sebelumnya, HTS dilaporkan meminta faksi-faksi perjuangan Palestina di Suriah untuk menanggalkan atau melepaskan senjata mereka.

Pejabat HTS menyebut faksi-faksi itu tak akan lagi diizinkan memiliki senjata apa pun, kamp pelatihan, ataupun markas militer.

Menurut laporan Ibrahim Amin, wartawan Al-Akhbar, faksi-faksi Palestina harus membubarkan organisasi militer mereka sesegera mungkin.

Itu sebagai kompensasi atau balasan atas upaya di bidang politik dan amal yang dilakukan rezim baru Suriah.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved