Konflik Rusia Vs Ukraina
Setelah Rezim Assad Runtuh di Suriah, Putin Mengalihkan Fokus ke Perang Melawan Ukraina
Jatuhnya pemerintahan Assad telah memicu kemarahan dan kebingungan dari kaum ultranasionalis Rusia, yang menganggapnya sebagai kerugian besar.
Jatuhnya pemerintahan Assad telah memicu kemarahan dan kebingungan dari kaum ultranasionalis Rusia, yang menganggapnya sebagai kerugian besar.
Beberapa pihak menyerukan pendekatan yang lebih brutal di Ukraina untuk mencegah hasil yang serupa. Aleksei Pilko, seorang sejarawan Rusia, mendesak Moskow untuk menggunakan "ketangguhan yang ekstrem" guna menunjukkan kekuatan dan memulihkan reputasi globalnya.
Yang lain, seperti Oleg Tsaryov, mantan anggota parlemen Ukraina yang pro-Rusia, telah menekankan pentingnya menyelesaikan konflik secara tegas.
"Jika konflik dibekukan, musuh niscaya akan mengeksploitasi momen kelemahan Anda," Tsaryov memperingatkan, sambil menganjurkan kesepakatan damai yang secara permanen memperkuat kendali teritorial Rusia.
Tantangan Ke Depan
Para analis militer memperingatkan bahwa sementara Kremlin mungkin berupaya meningkatkan ketegangan di Ukraina, kapasitas militer Rusia yang terkuras membatasi pilihannya.
Pemerintah Ukraina dan pejabat Barat tetap skeptis terhadap kemampuan Rusia untuk mencapai kemenangan yang menentukan, dengan alasan tekanan pada sumber daya Moskow setelah hampir tiga tahun perang.
Analisis tersebut juga mengambil pelajaran dari perang Suriah selama 13 tahun dengan pihak oposisi, di mana keuntungan sementara pada akhirnya terbukti tidak berkelanjutan.
"Di dunia modern, kemenangan hanya mungkin terjadi dalam perang yang cepat dan singkat," tulis Ruslan Pukhov, seorang pakar militer Rusia. "Jika Anda tidak dapat mengamankan keberhasilan dengan cepat, Anda akhirnya akan kalah, apa pun yang Anda lakukan."
Melihat ke Depan
Saat Putin menghadapi tantangan yang meningkat di berbagai bidang, dampak dari keruntuhan Assad dapat memengaruhi strateginya di Ukraina.
Sementara sebagian pihak memperkirakan pemimpin Rusia akan meningkatkan upaya militer, sebagian lain berpendapat ia malah akan menggunakan kemunduran tersebut sebagai kesempatan untuk mengkalibrasi ulang pendekatannya.
Apakah Kremlin akan menggandakan upayanya atau mencari resolusi diplomatik, implikasi kekalahannya di Suriah niscaya akan berdampak pada perhitungan geopolitiknya yang lebih luas, menurut Kurmanaev.
SUMBER: AL MAYADEEN
Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Menguji NATO dengan Drone dan Disinformasi, Apakah Barat Masuk Perangkap? |
---|
Seribu Jenazah Tentara Ukraina Ditukar 24 Jenazah Tentara Rusia |
---|
AS Setuju Jual Rudal ERAM Senilai Rp 13,6 T ke Ukraina: Wilayah Jauh di Dalam Rusia Sasaran Empuk |
---|
Rusia Diduga Militerisasi 35 Ribu Anak Ukraina, Dilatih Merakit Drone |
---|
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.302: Denmark Beli Senjata Presisi Cegah Ancaman Rusia |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.