Pilkada Serentak 2024
Media Malaysia dan Singapura Soroti Pilkada 2024, Sebut Ujian Awal Bagi Prabowo jadi Presiden
Media Malaysia, The Star dan Singapura, CNA soroti Pilkada Serentak 2024 yang tengah berlangsung di Indonesia. Mereka menyebut jadi ujian awal Prabowo
"Jika seorang pemimpin (daerah) berasal dari kubu oposisi, maka ada kemungkinan besar daerah itu tidak akan mendukung keputusan dan program yang dibuat (oleh pemerintahan Prabowo) di tingkat nasional," kata Hendri Satrio, analis politik dari Universitas Paramadina Jakarta, kepada CNA.
Bagi PDIP, tulis CNA, pemilu adalah kesempatan untuk bangkit dan tetap relevan setelah kandidatnya Ganjar Pranowo – mantan gubernur Jawa Tengah – berada di posisi terakhir dalam pemilihan presiden dengan 16,5 persen suara.
"PDI-P akan berjuang sekuat tenaga agar tidak kalah dalam pilkada, terutama di daerah-daerah yang selama ini dikenal sebagai basis PDI-P," lanjut Hendri.
Tak hanya Jakarta, CNA juga menyoroti Pilgub Jabar, Jateng, dan Jatim.
Baca juga: Media Asing Soroti Peran Prabowo, Megawati, dan Jokowi dalam Pilkada 2024
Di Jawa Barat, CNA menyebut calon yang didukung Prabowo, yakni Dedi Mulyadi, kemungkinan akan memenangkan suara terbanyak.
Sementara di Jawa Timur, CNA menyebut Pilgub Jatim diperkirakan akan memenangkan Khofifah Indar Prawansa, petahana yang didukung koalisi Prabowo.
CNA mengatakan, dari kedua provinsi tersebut, Pilgub Jateng menjadi wilayah dengan persaingan yang ketat.
"Mengingat taruhannya, Prabowo mendukung Ahmad (Luthfi) pada tanggal 3 November meskipun sebelumnya berjanji akan tetap netral selama pemilihan daerah," tulis CNA.
"Jika kandidat KIM Plus menang di sebagian besar atau semua medan pertempuran ini, penerapan kebijakan seperti program makan gratis oleh Prabowo kemungkinan akan berjalan lebih lancar."
Baca juga: Syarat-syarat Paslon Menang Pilkada 2024 Satu Putaran, DKI Jakarta Bisa Dua Putaran
"Namun, PDI-P akan menghadapi perjuangan berat untuk kembali mendominasi."
"Jika PDI-P dan KIM Plus memenangi wilayah mereka di provinsi-provinsi utama, perebutan kekuasaan antara Megawati, Prabowo, serta Jokowi akan terus berlanjut," tutup CNA.
(Tribunnews.com/Whiesa)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.