Selasa, 30 September 2025

Bom Bunuh Diri di Pakistan

Putin hingga Guterres Kutuk Serangan Teror di Stasiun Kereta Api di Quetta, Pakistan

Pada hari Sabtu (9/11/2024), Türkiye, AS, Inggris, dan negara-negara lain juga menyampaikan belasungkawa kepada Pakistan.

|
Tangkap layar X
Bom meledak di Stasiun Kereta Api di Quetta, Pakistan pada Sabtu (9/11/2024) pagi, 26 orang dilaporkan tewas dan puluhan lainnya terluka. 

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei mengecam keras ledakan teroris tersebut.

Ia menyampaikan simpati yang "mendalam" kepada keluarga korban dan penyintas insiden tragis tersebut.

Dalam sebuah posting di X, Baghaei menyampaikan belasungkawa dari pemerintah dan rakyat Iran kepada negara dan pemerintah tetangga yang bersahabat, Pakistan.

Ia menekankan bahwa tindakan teroris tersebut melanggar semua prinsip hukum dan hak asasi manusia serta standar kemanusiaan, dan sama sekali tidak dapat dibenarkan.

Baghaei menyoroti sikap "berprinsip" Teheran dalam mengutuk keras segala bentuk terorisme dan ekstremisme kekerasan.

5. Kementerian Luar Negeri Sri Lanka

Sri Lanka juga mengutuk keras serangan teroris yang "keji" tersebut.

Kementerian Luar Negeri Sri Lanka menyampaikan belasungkawa yang "terdalam" kepada keluarga korban dan mendoakan agar mereka yang terluka akibat serangan tersebut segera pulih.

"Sebagai negara yang telah menderita terorisme separatis brutal selama beberapa dekade, Sri Lanka mendukung dan bersolidaritas dengan Pemerintah dan rakyat Pakistan dalam komitmen teguh mereka untuk memberantas terorisme," kata Kementerian Luar Negeri Sri Lanka pada X.

6. Perdana Menteri Pakistan Shahbaz Sharif

Perdana Menteri Pakistan, Shahbaz Sharif dan para pemimpin politik senior lainnya telah mengutuk serangan di Stasiun Kereta Api di Quetta.

Mereka berjanji akan menghukum para pelaku, Al Jazeera melaporkan.

7. Kepala Menteri Balochistan

Kepala Menteri Balochistan, Mir Sarfraz Bugti menyebut tindakan itu tercela dan para pelakunya "lebih buruk dari binatang".

Bugti mengatakan pihak berwenang akan mengejar mereka dan "membawa mereka ke hukuman yang wajar".

8. Juru bicara Majelis Nasional Pakistan

Juru bicara Majelis Nasional Pakistan, Sardar Ayaz Sadiq, mengutuk ledakan itu.

Dia mengatakan bahwa mereka yang bertanggung jawab adalah "musuh kemanusiaan".

Pada hari Sabtu (9/11/2024), Türkiye, AS, Inggris, dan negara-negara lain juga menyampaikan belasungkawa kepada Pakistan.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan