Selasa, 30 September 2025

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

6 Fakta Upaya Pembunuhan Donald Trump: Senjata Ditemukan di Semak-Semak, Tersangka Mantan Penggemar

Berikut 6 hal yang perlu diketahui seputar percobaan pembunuhan mantan presiden AS Donald Trump.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Screenshot YouTube The Australian
Ryan Wesley Routh, pria berusia 58 tahun yang ditangkap pada Minggu terkait dugaan upaya pembunuhan terhadap Donald Trump. 

"Untungnya, kami menemukan seorang saksi yang datang dan berkata, 'Hei, saya melihat orang itu berlari keluar dari semak-semak. Dia melompat ke dalam Nissan hitam, dan saya mengambil gambar kendaraan serta plat nomornya.' Itu sangat membantu."

Sistem pembaca plat nomor melaporkan bahwa kendaraan tersebut berada di I-95, melaju ke utara menuju Martin County.

Kantor sheriff di daerah itu kemudian menghentikan SUV Nissan sekitar pukul 2:14 siang dan menangkap Routh setelah saksi mengidentifikasinya sebagai tersangka dari lapangan golf, menurut catatan pengadilan.

Routh, 58 tahun, diduga mengatakan bahwa dia sudah tahu mengapa dia dihentikan oleh polisi.

Plat nomor pada Nissan tersebut ternyata milik kendaraan lain—truk pikap Ford putih—yang plat nomornya dilaporkan dicuri, menurut pengaduan pidana.

Ryan Wesley Routh
Ryan Wesley Routh (Screenshot YouTube The Australian)

6. Tersangka adalah mantan penggemar Trump

Routh menghabiskan sebagian besar masa dewasanya di North Carolina sebelum pindah ke Hawaii pada tahun 2018.

Ia memiliki bisnis unit penyimpanan portabel dan rumah mungil di Oahu.

Jejak digitalnya menggambarkan Routh sebagai mantan pendukung Trump yang kecewa, serta pendukung Ukraina dalam perangnya melawan Rusia.

Routh memiliki catatan kriminal yang panjang, termasuk hukuman atas tuduhan memiliki senjata pemusnah massal pada tahun 2002.

Baca juga: Populer Internasional: Donald Trump Kembali Jadi Sasaran Pembunuhan - Rudal Fath-360 Pengganti S-300

Ia juga pernah didakwa dalam beberapa kasus pengadilan, mulai dari cek kosong hingga tunggakan pajak.

Antara tahun 2001 dan 2010, ia didakwa dengan sejumlah pelanggaran ringan.

Agen FBI, Veltri mengatakan, Routh adalah subjek dari laporan rahasia tahun 2019 kepada FBI yang menuduhnya sebagai penjahat yang memiliki senjata api.

Meski demikian, penyelidikan yang dilakukan saat itu tidak berhasil.

Catatan pemungutan suara di North Carolina menunjukkan bahwa Routh memberikan suara dalam pemilihan pendahuluan Demokrat baru-baru ini, tetapi ia terdaftar sebagai orang yang tidak berafiliasi dengan partai mana pun.

Routh juga pernah menulis dalam buku terbitan sendiri pada tahun 2023 bahwa ia memilih Trump pada 2016 dan menyesalinya.

Catatan Komisi Pemilihan Umum Federal menunjukkan bahwa Routh menyumbang ke platform penggalangan dana Demokrat, ActBlue, hampir 20 kali, dengan jumlah sumbangan berkisar antara $1 hingga $25, antara September 2019 dan Maret 2020.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan