Jumat, 3 Oktober 2025
Deutsche Welle

Studi: Cuaca Panas Menyebabkan Hampir 50.000 Kematian di Eropa Tahun Lalu - Tips dan Solusi

Laporan teranyar memperkirakan hampir 50 ribu kematian di Eropa yang disebabkan oleh cuaca panas selama tahun 2023. Perlahan-lahan…

Deutsche Welle
Studi: Cuaca Panas Menyebabkan Hampir 50.000 Kematian di Eropa Tahun Lalu - Tips dan Solusi 

Lebih dari 47.000 orang meninggal dunia di Eropa tahun lalu akibat suhu panas ekstrem, demikian menurut laporan baru.

Angka tersebut berasal dari pemodelan yang dilakukan oleh Institut Kesehatan Global Barcelona yang diterbitkan pada hari Senin (12/08).

Dalam kajiannya, para peneliti mencatat Eropa selatan memiliki tingkat kematian tertinggi di benua itu selama tahun 2023 — tahun terpanas yang pernah terdokumentasikan.

Yunani mengalami sekitar 393 kematian terkait suhu panas per juta penduduk, diikuti Bulgaria dengan 229 kematian, Italia dengan 209 kematian, dan Spanyol dengan 175 kematian.

Sementara Jerman mengalami sekitar 76 kematian per juta penduduk.

Jauh lebih banyak perempuan meninggal dunia akibat suhu panas daripada pria di sebagian besar negara yang dianalisis, dan orang lanjut usia sangat rentan terhadap kematian. Risiko kesehatan ini akan meningkat seiring dengan perubahan iklim.

Adaptasi terhadap suhu panas menyelamatkan nyawa

Laporan tersebut juga menemukan bahwa adaptasi seperti peningkatan layanan kesehatan, sistem peringatan dini, komunikasi yang lebih baik, dan kemajuan dalam kesehatan kerja semuanya mengurangi tingkat kematian akibat suhu panas.

Tanpa adaptasi ini, jumlah kematian akan menjadi 80% lebih tinggi, menurut penelitian tersebut.

"Hasil penelitian kami menunjukkan, bagaimana telah terjadi proses adaptasi masyarakat terhadap suhu tinggi selama abad ini, yang telah secara dramatis mengurangi kerentanan terkait panas dan beban kematian pada musim panas baru-baru ini, terutama di kalangan orang tua," papar penulis utama penelitian tersebut, Elisa Gallo.

Meningkat bertahap

Studi tersebut menemukan, suhu dengan risiko kematian terendah telah meningkat secara bertahap dari 15 derajat Celsius pada periode 2000-2004, menjadi 17,7 derajat Celsius dalam periode 2015-2019.

"Hal ini menunjukkan, kita semakin kurang rentan terhadap panas, dibandingkan pada awal abad ini, mungkin sebagai hasil dari kemajuan sosial-ekonomi secara umum, peningkatan perilaku individu, dan langkah-langkah kesehatan masyarakat seperti rencana pencegahan panas yang diterapkan setelah musim panas yang memecahkan rekor pada tahun 2003," kata Gallo.

Rekomendasi UNICEF

Jika ada anggota keluarga yang mengalami gejala parah penyakit akibat panas, penting untuk mendinginkannya terlebih dahulu, dan kemudian bantu orang tersebut duduk atau berbaring di tempat yang sejuk dan teduh dengan ventilasi yang baik.

Tutup tirai untuk menciptakan lebih banyak keteduhan. Tempelkan handuk basah ke kulit di kepala, leher, ketiak, dan selangkangan. Bagi anak-anak: Lepaskan lapisan luar pakaian. Bagi perempuan hamil: Minta mereka melepas lapisan pakaian berlebih di tempat yang privat jika memungkinkan. Minta mereka tidur miring ke kiri atau miring ke kanan.

Tangan dan kaki dapat dimasukkan ke dalam wadah berisi air dingin, untuk membantu mendinginkan tubuh lebih cepat. Anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa dapat direndam dalam air sejuk.

Jangan berikan parasetamol/asetaminofen tanpa saran dari penyedia layanan kesehatan.

Halaman
12
Sumber: Deutsche Welle
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved