Senin, 29 September 2025

Hampir 400 orang ditangkap setelah kerusuhan enam hari, WNI di Inggris diminta waspada - Apa yang terjadi di Inggris?

Hampir 400 orang telah ditangkap setelah kerusuhan yang meluas di sejumlah wilayah di Inggris dan Irlandia Utara enam hari terakhir,…

BBC Indonesia
Hampir 400 orang ditangkap setelah kerusuhan enam hari, WNI di Inggris diminta waspada - Apa yang terjadi di Inggris? 

Hampir 400 orang telah ditangkap setelah kerusuhan yang meluas di sejumlah wilayah di Inggris dan Irlandia Utara enam hari terakhir, kata polisi. Warga negara Indonesia (WNI) di Inggris diimbau untuk "meningkatkan kewaspadaan".

Dirjen perlindungan WNI di Kementerian Luar Negeri Indonesia, Judha Nugraha, mengungkapkan bahwa KBRI London telah menyampaikan imbauan kepada WNI di Inggris, menyusul kerusuhan yang terjadi di beberapa kota di Inggris yang dipicu penikaman dalam sebuah kelas tari di Southport pada Senin (29/07).

"Masyarakat WNI diminta untuk meningkatkan kewaspadaan, mempertimbangkan urgensi jika beraktivitas di luar rumah, hindari kerumunan massa dan lokasi-lokasi yang berpotensi jadi tempat berkumpulnya demonstran," ujar Judha Nugraha dalam keterangan tertulis yang diterima BBC News Indonesia, Selasa (06/08).

Merujuk data Kementerian Luar Negeri, tercatat ada ribuan WNI di Inggris, di antaranya 3.279 orang di London, 134 orang di Liverpool, 228 orang di Bristol, 290 orang di Nottingham, 467 orang di Leeds, 532 orang di Manchester, dan 18 orang di Sunderland.

Pada Senin (05/08) malam, polisi diserang oleh massa di Plymouth ketika mereka berupaya memisahkan pengunjuk rasa, sementara bom molotov dilemparkan ke petugas polisi di Belfast dan polisi menghadapi demonstrasi di Birmingham.

Selama sepekan terakhir puluhan aparat polisi terluka, sedangkan toko-toko dan rumah rusak parah di Inggris.

Kerusuhan ini terjadi pada malam setelah tiga anak terbunuh di Southport dalam serangan penikaman Senin (29/08) silam. Kerusuhan ini menyusul rumor yang menyebar secara online bahwa tersangka penikaman seorang pencari suaka muslim.

Akhir pekan silam, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengutuk kerusuhan tersebut dengan menyebut kerusuhan itu sebagai "premanisme sayap kanan" dan pada Senin (05/08) dia berjanji "meningkatkan" undang-undang untuk menangani kekerasan seksual.

Pada Senin (05/08) polisi di Plymouth mengatakan telah terjadi "peningkatan kekerasan" terhadap petugas dan sebuah mobil polisi telah dirusak.

"Kami mengambil tindakan terhadap individu yang berniat melakukan kriminalitas," ujar Inspektur Polisi Devon dan Cornwall, Russ Dawe.

Dawe menambahkan "beberapa" petugas terluka dan sejumlah penangkapan telah dilakukan karena "berbagai pelanggaran ketertiban umum dan penyerangan".

Berbicara dalam konferensi pers, Dawes mengatakan dia ingin meyakinkan masyarakat bahwa pasukannya "bersumber daya penuh saat ini, dengan kehadiran polisi yang kuat".

Dawe kemudian menambahkan bahwa mereka yang berniat melakukan kejahatan dan melanggar ketertiban umum akan "ditangani dengan tegas".

Dia melanjutkan sejumlah penangkapan telah dilakukan karena "berbagai pelanggaran dan penyerangan ketertiban umum".

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan