Selasa, 30 September 2025
Deutsche Welle

Lagi! Jerman Debatkan Perlunya Pengetatan Kontrol Perbatasan

Setelah Kejuaraan Piala Eropa, politisi konservatif di Jerman menyerukan kontrol yang lebih ketat dan terus-menerus di perbatasan.…

Deutsche Welle
Lagi! Jerman Debatkan Perlunya Pengetatan Kontrol Perbatasan 

Juru bicara serikat polisi (GdP), Andreas Roßkopf, mengatakan kepada surat kabar harian Rheinische Post bahwa pengendalian jangka panjang dan terus-menerus hampir tidak mungkin dilakukan. "Ada kekurangan personel dan peralatan untuk melakukannya.”

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa pengetatan kontrol perbatasan telah diterapkan di perbatasan Jerman dengan Swiss, Austria, Polandia, dan Republik Ceko sejak krisis pengungsi tahun 2015.

Rosskopf juga menekankan bahwa para pencari suaka, misalnya, tidak bisa dikembalikan begitu saja di perbatasan. Hal ini karena otoritas imigrasi yang bertanggung jawab untuk memproses mereka.

Kontrol perbatasan dianggap penting dan efektif

Pakar urusan dalam negeri dari Partai Hijau, Marcel Emmerich, tidak terlalu memikirkan argumen ini. Partainya merupakan salah satu dari tiga partai yang menjalankan pemerintahan federal saat ini.

Dia mengatakan kepada DW bahwa tingginya jumlah penolakan selama EM memiliki alasan sederhana. "Setelah orang-orang berada di sana (Jerman), mereka dapat mengajukan permohonan suaka, dan itulah yang mereka coba lakukan. Bahkan jika mereka ditolak, mereka akan kembali lagi keesokan harinya."

Lebih dari 3.000 penolakan visa selama Piala Eropa tidak selalu karena alasan latar belakang kriminal.

Perdana Menteri Schleswig-Holstein Daniel Günther (CDU) juga memperhatikan kekurangan personel di kepolisian federal. "Saya menganggap pengawasan perbatasan di perbatasan dalam negeri Eropa merupakan cara yang penting dan efektif, terutama ketika terdapat tingginya kasus masuk secara ilegal," ujarnya kepara pers.

"Namun polisi federal tentu saja tidak dapat menjamin intensitas pengawasan seperti yang terjadi selama Kejuaraan Sepak Bola Eropa dalam jangka panjang."

(ae/hp)

Sumber: Deutsche Welle
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan