Kamis, 2 Oktober 2025

Hizbullah, Israel, dan Dataran Tinggi Golan: Mengapa serangan yang menewaskan 12 anak memicu kekhawatiran terjadi perang?

Serangan mematikan di lapangan olahraga di Dataran Tinggi Golan pada akhir pekan lalu menyebabkan kekhawatiran akan terjadinya perang…

BBC Indonesia
Hizbullah, Israel, dan Dataran Tinggi Golan: Mengapa serangan yang menewaskan 12 anak memicu kekhawatiran terjadi perang? 

Di luar Dataran Tinggi Golan yang diduduki, terdapat sekitar 110.000 warga Druze yang merupakan warga negara penuh Israel.

Mereka adalah komunitas non-Yahudi terbesar yang bertugas di Pasukan Pertahanan Israel (IDF), sebagai bagian dari dinas wajib nasional negara tersebut.

Ada sekitar satu juta Druze di dunia, meskipun perkiraannya berbeda-beda. Keyakinan mereka merupakan cabang dari cabang Islam Syiah, namun agama mereka adalah agama yang berbeda dengan praktik dan keyakinannya sendiri.

Mengapa Hizbullah menyerang Dataran Tinggi Golan?

Hizbullah melakukan serangan terhadap Israel sehari setelah Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023 yang berujung pada pertikaian tak berkesudahan di Gaza.

Hizbullah mengatakan mereka bertindak sebagai solidaritas terhadap warga Palestina.

Sejak itu, Hizbullah dan Israel terus saling baku tembak, memaksa ribuan orang di Lebanon dan Israel meninggalkan rumah mereka.

Pejabat keamanan Israel mengatakan roket yang menewaskan 12 anak-anak dan remaja pada akhir pekan lalu adalah bagian dari serang yang menghantam beberapa lokasi di Dataran Tinggi Golan yang diduduki.

Serangan itu kemudian disusul oleh serangan Israel yang menewaskan empat pejuang Hizbullah di Lebanon selatan.

Sebagian besar serangan Hizbullah sejak 8 Oktober terjadi di Israel utara, dengan lebih sedikit serangan di Dataran Tinggi Golan.

Namun, mereka berulang kali menargetkan posisi militer Israel di Dataran Tinggi Golan yang disebut Shebaa Farms atau Gunung Dov, yang hanya berjarak beberapa mil dari Majdal Shams.

Hizbullah mungkin telah memperhitungkan bahwa reaksi internasional terhadap serangan terhadap wilayah yang dianggap berada di bawah pendudukan Israel akan relatif tidak terdengar, sambil tetap memberikan tekanan pada pemerintah dan militer Israel saat mereka berperang di Gaza.

Apa hubungannya semua ini dengan Hamas dan perang di Gaza?

Hizbullah mendukung Hamas, yang telah berperang dengan Israel sejak 7 Oktober.

Hizbullah membuka front kedua secara terbatas di utara Israel keesokan harinya dan kedua pihak terus saling baku tembak sejak saat itu.

Baik Hamas maupun Hizbullah didukung oleh Iran – kendati Hamas adalah kelompok Muslim Sunni dan Hizbullah adalah kelompok Syiah.

Keduanya adalah bagian dari apa yang Iran sebut sebagai “poros perlawanan”, sebuah aliansi yang terdiri dari kelompok-kelompok yang berpikiran sama dan didukung Iran di Timur Tengah, yang bertindak melawan Israel dan sekutu utama Israel, Amerika Serikat, di wilayah tersebut.

Hizbullah tidak terlibat langsung dalam perang di Gaza dan mengatakan mereka akan berhenti menembaki Israel jika dan ketika ada gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved