Jumat, 3 Oktober 2025
Deutsche Welle

Demonstrasi Mahasiswa Bisa Munculkan Pemimpin Baru di Bangladesh?

Demonstrasi soal kuota kerja mengguncang Bangladesh dan pemerintahan PM Sheikh Hasina. Ahli berpendapat gerakan ini penanda era baru…

Deutsche Welle
Demonstrasi Mahasiswa Bisa Munculkan Pemimpin Baru di Bangladesh? 

Laporan dari media Bangladesh mengindikasikan beberapa dari mereka ditangkap di tempat tinggal, sementara yang lain diambil dari rumah sakit tempat mereka menerima perawatan. Dalam sebuah pesan video yang direkam di kantor DB pada hari Minggu, 28 Juli, enam koordinator menyatakan mengakhiri gerakan tersebut.

Malam harinya, seorang koordinator lainnya muncul di media, mengumumkan bahwa gerakan tersebut masih berlanjut.

Seorang pakar Bangladesh dan profesor di Illinois State University di Amerika Serikat, Ali Riaz, percaya bahwa dampak dari protes ini terhadap partai yang berkuasa telah terlihat jelas.

"Pemerintah telah berusaha untuk menumbuhkan fasad demokrasi melalui beberapa pemilihan umum. Era itu telah berakhir. Pemerintah ini, yang tidak memiliki pembenaran moral di masa lalu, sekarang tidak memiliki pilihan selain menggunakan kekerasan,” katanya kepada DW.

Pintu terbuka untuk generasi baru?

Menurut ilmuwan politik Tasneem Siddiqui gerakan ini memiliki kemampuan yang "belum pernah terjadi sebelumnya” untuk mengorganisir protes di seluruh negeri tanpa kepemimpinan yang terpusat.

Ia juga percaya kalau gerakan ini mendorong munculnya generasi kepemimpinan baru.

"Dengan partai yang sama yang memegang kekuasaan selama 16 tahun berturut-turut, partai ini perlahan-lahan berevolusi menjadi rezim yang personalis. Semua orang berpaling kepada perdana menteri untuk mendapatkan solusi atas masalah apa pun,” kata Siddiqui kepada DW.

Menurutnya, gerakan ini menantang budaya politik. Selain itu, persaingan antara Liga Awami dan BNP tidak memberikan manfaat bagi generasi muda atau memperbaiki lanskap politik, ujar peneliti tersebut.

Ia mencatat bahwa "generasi muda di negara ini tidak menyukai politik seperti itu lagi. Jika kedua partai ini tidak memahaminya, mereka tidak akan menjadi pemimpin lagi.”

Siddiqui juga berpikir bahwa partai politik ketiga yang kuat mungkin akan lahir dari gerakan ini jika kedua partai tersebut tidak mengubah diri mereka sendiri.

Ali Riaz merasa bahwa pemerintah "telah melewati batas” melalui "politik penindasan”.

"Apa yang saya pahami dari reaksi rakyat, legitimasi moral pemerintah juga telah berakhir dengan adanya gerakan ini,” ujarnya.

"Meskipun (pemerintah) cukup berhasil dalam menekan gerakan ini dengan paksa,” Riaz berpikir, ”gerakan ini tidak akan berakhir.”

Harun Ur Rashid Swapan, reporter DW di Dhaka, berkontribusi dalam laporan ini.

(mh/rs)

Sumber: Deutsche Welle
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved