Selasa, 7 Oktober 2025

Terorisme Ancam Singapura Gegara Perang Israel-Hamas

Ancaman terorisme di Singapura telah meningkat sejak perang Israel-Hamas, warganet anggap Singapura pro-Israel

Roslan RAHMAN / AFP
Patung Merlion difoto di Marina Bay di Singapura pada 24 April 2023. (Roslan RAHMAN / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Ancaman terorisme di Singapura telah meningkat sejak perang Israel-Hamas.

Dalam laporan tahunannya tentang terorisme yang dirilis pada tanggal 25 Juli 2024, Departemen Keamanan Dalam Negeri (ISD) Singapura mengatakan elemen teroris telah menggunakan konflik Timur Tengah untuk menunjukkan aksi mereka.

The Straits Times memberitakan, ada lebih banyak retorika anti-Singapura di media sosial dari elemen ekstremis regional.

Beberapa warganet lokal menganggap Singapura bersikap pro-Israel.

Badan tersebut menambahkan, meski tidak ada indikasi ancaman langsung terhadap Singapura, kewaspadaan tetap diperlukan.

ISD mengatakan beberapa elemen ekstremis regional mempermasalahkan kontribusi Singapura pada Operasi Prosperity Guardian.

Operasi tersebut merupakan pasukan keamanan maritim internasional yang dibentuk untuk menanggapi serangan pemberontak Houthi Yaman terhadap pelayaran di Laut Merah.

Dari Januari hingga Juni 2024, Angkatan Bersenjata Singapura mengirimkan 12 personel untuk membantu pembagian informasi dan perencanaan operasi dalam operasi ini.

Menyusul hal ini, ISD mengatakan ada unggahan di media sosial yang mendesak serangan terhadap Singapura menggunakan bom dan roket, dan menyerukan agar Republik tersebut dihancurkan dan dimusnahkan.

Adapun perang Israel-Hamas dimulai setelah Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023. Israel menanggapinya dengan serangan udara dan invasi ke Gaza.

Sejauh ini, lebih dari 40.000 orang telah meninggal.

Baca juga: Pakistan Tetapkan Netanyahu Teroris, Bentuk Komite untuk Memboikot Bisnis yang Mendukung Israel

Pada bulan Maret, intelijen AS menilai perang tersebut kemungkinan akan berdampak lintas generasi terhadap terorisme.

ISD mengatakan konflik tersebut telah memicu kejahatan kebencian dan serangan bermotif agama di seluruh dunia.

Tuduhan Qatar Sponsor Terbesar Terorisme di Timur Tengah

Putra sulung Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Yair Netanyahu menuduh Qatar sebagai salah satu sponsor terbesar terorisme di Timur Tengah.

Berbicara di sebuah pertemuan di Miami, anak Benjamin Netanyahu mengklaim, Washington dan New York menggelar karpet merah untuk Qatar, meskipun negara itu merupakan penyumbang dana terorisme terbesar kedua, setelah Iran, Middle East Monitor melaporkan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved