Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Liciknya Israel, Persempit Zona Aman di Jalur Gaza, tapi Terus Serang Warga Palestina

Al Jazeera merilis laporan mengenai semakin menyempitnya zona aman di Gaza, di tengah serangan Israel yang terus-menerus.

Ali Jadallah / ANADOLU / Anadolu melalui AFP
DEIR AL-BALAH, GAZA - 21 JULI: Asap dan debu mengepul dari daerah tersebut setelah tentara Israel menyerang sebuah bangunan di Kamp Pengungsi Nuseirat di Deir al-Balah, Gaza pada 21 Juli 2024 - Al Jazeera merilis laporan mengenai semakin menyempitnya zona aman di Gaza, di tengah serangan Israel yang terus-menerus. 

TRIBUNNEWS.COM - Zona aman di Jalur Gaza semakin menyempit setelah 83 persen wilayah kantong itu terus diserang Israel.

Menurut kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), sebagian besar wilayah di Jalur Gaza ditetapkan sebagai "zona larangan bepergian" atau warga yang berada di kawasan tersebut, diperintahkan mengungsi oleh Israel.

Meskipun 17 persen warga sipil Palestina menolak mengungsi, penduduk-penduduk di Gaza mengatakan tidak ada lagi tempat aman di wilayah kantong tersebut.

Sebab, serangan Israel terus berlanjut di seluruh Jalur Gaza dan menyebabkan lebih dari 39 ribu warga Palestina terbunuh.

Sejak dimulainya serangan Israel pada 7 Oktober 2023, hampir seluruh warga Palestina di Gaza telah mengungsi dari rumah mereka.

Bahkan, banyak dari mereka yang terus-menerus mengungsi untuk mencapai "zona aman" seperti yang diperintahkan Israel.

Seluruh lingkungan di Gaza utara, tempat serangan Israel dimulai, telah hancur, menurut laporan Al Jazeera pada Kamis (25/7/2024).

Apa yang disebut sebagai "zona aman" di Gaza selatan terus menyempit dan situasi semakin memburuk.

Perintah Evakuasi untuk Wilayah Khan Younis

Pada Senin (22/7/2024), militer Israel mengunggah pernyataan di X, yang memerintahkan warga di bagian timur Khan Younis agar mengungsi lebih jauh ke barat di zona evakuasi al-Mawasi.

Militer Israel mengklaim anggota Hamas "menguasai" wilayah itu.

Seruan untuk "evakuasi sementara" juga disebarkan militer Israel lewat pesan teks, telepon, dan siaran media dalam bahasa Arab.

Baca juga: Oposisi Ramai-ramai Kritik Netanyahu, Sebut Pidato PM Israel di Kongres AS Aib dan Memalukan

Kurang dari satu jam perintah evakuasi dikeluarkan, militer Israel langsung melancarkan serangan artileri dan udara di Khan Younis.

Serangan itu menewaskan sedikitnya 70 orang, menurut pejabat kesehatan Gaza.

Menurut PBB, perintah evakuasi memaksa hampir 150 ribu warga Khan Younis pergi dari rumah mereka ke daerah yang infrastrukturnya terbatas bahkan tidak ada sama sekali, dikutip dari Anadolu Ajansi.

Zona Aman al-Mawasi Menyusut

Perintah evakuasi yang dikeluarkan pada Senin, tidak hanya mencakup Khan Younis, tetapi juga sekitar 8,7 kilometer persegi wilayah al-Mawasi, yang berada di barat Khan Younis di Jalur Gaza selatan.

Hal itu mengakibatkan zona aman menyusut hingga sekitar 15 persen.

Al-Mawasi pertama kali ditetapkan sebagai zona aman oleh Israel pada awal Desember 2023.

Meski demikian, militer Israel sudah berulang kali menyerang al-Mawasi, meski menyatakan wilayah itu sebagai "zona aman permanen" ataupun "zona kemanusiaan".

Pada 13 Juli 2024, pesawat tempur Israel menyerang al-Mawasi, menewaskan 90 orang dan melukai 300 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Dua serangan sebelumnya juga terjadi pada akhir Juni.

Baca juga: Lelah Hadapi Hamas, Mayoritas Pasukan Israel Ingin Gencatan Senjata, Dukung Pertukaran Sandera

Serangan serupa sebelumnya juga terjadi di bulan Mei dan Februari.

Tak Ada Tempat Aman di Gaza

Warga Palestina mencari orang yang dicintai di puing-puing tenda dan berpindah rumah, menyusul serangan militer Israel di kamp pengungsi internal (IDP) al-Mawasi, dekat kota Khan Yunis, Jalur Gaza selatan pada 13 Juli 2024. di mana 71 orang tewas. Al-Mawasi telah dinyatakan sebagai zona aman oleh Israel ketika mereka melancarkan serangan militernya di bagian lain Jalur Gaza sebagai tanggapan terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober.
Warga Palestina mencari orang yang dicintai di puing-puing tenda dan berpindah rumah, menyusul serangan militer Israel di kamp pengungsi internal (IDP) al-Mawasi, dekat kota Khan Yunis, Jalur Gaza selatan pada 13 Juli 2024. di mana 71 orang tewas. Al-Mawasi telah dinyatakan sebagai zona aman oleh Israel ketika mereka melancarkan serangan militernya di bagian lain Jalur Gaza sebagai tanggapan terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober. (Bashar TALEB / AFP)

Selama perang, militer Israel telah menargetkan sekolah-sekolah PBB, rumah sakit, dan kamp-kamp pengungsi.

Serangan terus-menerus dari militer Israel membuat tidak ada tempat yang aman di Gaza.

Berikut serangan Israel terhadap wilayah di Gaza, baru-baru ini:

  • 16 Juli 2024

Israel mengebom sekolah keenam yang dikelola PBB dalam 10 hari.

Menyerang sekolah PBB merupakan "kebiasaan" militer Israel sejak awal perang.

  • 18 Juli 2024

Bangunan tempat tinggal di kamp pengungsi di Nuseirat, Deir el-Balah diserang.

Sebanyak delapan orang tewas akibat serangan tersebut, sedangkan 15 lainnya terluka.

Tak hanya itu, baru-baru ini, kekerasan di kamp Nuseirat meningkat.

  • 20 Juli 2024

Sebuah rumah di al-Alami di kamp Jabalia diserang, yang mengakibatkan lima warga Palestina, termasuk seorang jurnalis, istrinya, ibu, dan dua anaknya.

Pengungsi Mengungsi hingga 10 Kali

Pada 4 Juli 2023, PBB menerbitkan laporan yang memuat perkiraan, sembilan dari 10 orang di Gaza telah menjadi pengungsi setidaknya satu kali.

Bahkan, beberapa di antaranya telah mengungsi hingga sembilan atau 10 kali.

Perkiraan itu juga menunjukkan, 1,9 juta warga di Gaza menjadi pengungsi internal.

Warga Palestina bergerak "seperti bidak dalam permainan papan", sebut Kepala Kantor OCHA di wilayah pendudukan Palestina, Andrea De Domenico.

"Orang-orang, dalam sembilan bulan terakhir, telah berpindah-pindah seperti pion catur, dipaksa pindah dari satu tempat ke tempat lain, terlepas dari kemampuan kami untuk membantu mereka dan terlepas dari ketersediaan layanan di manapun mereka berada," urainya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved