Konflik Palestina Vs Israel
Puluhan Batalyon Tentara Israel Habis Tenaga di Gaza, Makin Tak Siap Perangi Hizbullah di Lebanon
Seminggu terakhir ini, pasukan cadangan Brigade Alon tentara Israel melakukan latihan simulasi pertempuran di Lebanon.
Puluhan Batalyon Pasukan Israel Sudah Kehabisan Tenaga di Gaza, Makin Tak Siap Perangi Hizbullah di Lebanon
TRIBUNNEWS.COM - Seiring berlarutnya Perang Gaza, tentara Israel (IDF) kehilangan kesiapannya untuk melancarkan perang habis-habisan melawan Lebanon dan Hizbullah.
Hal itu karena pasukan Israel telah kelelahan akibat pertempuran selama hampir 300 hari di Gaza, tulis Maariv melaporkan pada 24 Juli.
Menurut Kepala Staf Tentara Israel, Herzi Halevi, tentara IDF siap melancarkan serangan habis-habisan ke Lebanon pada bulan Mei.
Baca juga: Media Israel: IDF Sensor Jumlah Tentara yang Tewas dalam Serangan Terbaru Hizbullah di Utara
Pimpinan militer telah menyiapkan rencana serangan, perintah pasukan, dan persenjataan untuk serangan tersebut, sementara puluhan pesawat tempur bersiaga di pangkalan angkatan udara di seluruh Israel, siap lepas landas untuk menyerang Lebanon.
Seminggu terakhir ini, pasukan cadangan Brigade Alon tentara Israel melakukan latihan simulasi pertempuran di Lebanon.
Anggota brigade infanteri cadangan IDF itu mempraktikkan dukungan logistik, komunikasi, dan mengeluarkan pasukan yang terluka di bawah tembakan.
Maariv mencatat bahwa unit tentara cadangan IDF akan diminta untuk bermanuver bersama pasukan reguler Israel dalam setiap perang besar melawan Hizbullah di utara.
"Namun, puluhan batalyon cadangan IDF telah beroperasi sejak 7 Oktober di Gaza dan wilayah utara dan kini sudah kehabisan tenaga. Akibatnya, seiring berjalannya waktu, tentara semakin menjauh dari kesiapan untuk menyerang Lebanon," tulis laporan itu.
Baca juga: Seputar Brigade Perlawanan Lebanon, Paramiliter Sekutu Hizbullah yang Turun Gelanggang Serang Israel

Pemukim Juga Sudah Kelelahan
Para pemukim di wilayah utara Israel juga mulai kehabisan tenaga.
Ratusan ribu orang telah dievakuasi akibat serangan rudal, roket, dan drone Hizbullah sejak gerakan perlawanan itu bergabung dalam perang melawan Israel untuk mendukung milisi perlawanan di Gaza pada 8 Oktober.
Akibatnya, pemukiman di utara, seperti Kiryat Shmona, Shlomi, Metula, dan lain-lain, terancam keruntuhan sosial dan ekonomi.
Maariv mencatat bahwa warga sipil Lebanon yang mengungsi dari daerah perbatasan menderita, sehingga memberikan tekanan pada Hizbullah juga.
Baca juga: Eks-Mossad: Israel Lumpuh Jika Perang Total Lawan Hizbullah, Tel Aviv Terbakar Seperti Kiryat Shmona

Intelijen militer Israel memantau media Lebanon, jaringan media sosial, dan bahkan papan iklan di kota-kota besar.
Baliho yang menyatakan “Lebanon tidak menginginkan perang” dapat ditemukan di Beirut dan tempat lain.
Konflik Palestina Vs Israel
Prabowo Sentil Pemimpin Dunia di Markas PBB: Orang-orang Tak Berdosa di Gaza Menangis Minta Tolong |
---|
Prabowo di Markas PBB: Palestina Merdeka Harus Dijamin, Israel Juga Harus Aman |
---|
Trump di PBB: Pengakuan Palestina oleh Negara Barat adalah Hadiah untuk Hamas |
---|
Prabowo Tegaskan Dukungan untuk Palestina di PBB, Indonesia Dinilai Bisa Jadi Game Changer |
---|
Bukan Hamas Saja, Netanyahu Tetapkan Iran Jadi Musuh Utama Israel yang Harus Diperangi di 2026 |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.