Kamis, 2 Oktober 2025
Deutsche Welle

Jepang Imbangi Pengaruh Cina di Kepulauan Pasifik

Jepang memperkuat penetrasi diplomatik di Kepulauan Pasifik dengan membiayai proyek infrastruktur dan mitigasi bencana iklim. Penggunaan…

Deutsche Welle
Jepang Imbangi Pengaruh Cina di Kepulauan Pasifik 

"Tidak masalah jika negara-negara ini secara geografis sangat kecil dan memiliki perekonomian yang kecil,” katanya kepada DW. "Mereka menguasai wilayah maritim yang luas di Pasifik, lokasinya strategis, dan merenggangkan hubungan mereka dengan AS, Australia, Selandia Baru, atau negara lain akan sangat menguntungkan Beijing.”

Deklarasi bersama di Tokyo, meskipun tidak menyebut Cina secara spesifik, menyerukan "pentingnya tatanan internasional yang bebas dan terbuka berdasarkan aturan sejalan dengan hukum internasional.”

Komunike tersebut juga menentang "upaya sepihak untuk mengubah status quo melalui ancaman atau penggunaan kekuatan atau paksaan.”

Tak lama setelah pertemuan puncak di Tokyo, Kementerian Luar Negeri Cina mengimbau Jepang dan negara-negara Pasifik lainnya harus "membantu mendorong perdamaian, stabilitas dan pembangunan” di kawasan ketimbang mengkritik Beijing.

Surat kabar Global Times yang dikelola pemerintah Cina juga menuduh Jepang menggunakan pertemuan puncak tersebut untuk "merayu dengan janji ekonomi” dan, secara bersamaan "menekan secara politik dan militer” bagi negara-negara Pasifik agar sejalan dengan kepentingan Tokyo.

Berebut pengaruh lewat kekuatan lunak

KTT PIF tahun ini banyak membahas upaya mengurangi dampak kenaikan permukaan air laut akibat perubahan iklim, yang disebut sebagai ancaman terbesar bagi kelangsungan hidup di banyak negara Pasifik.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan, pihaknya akan "memobilisasi teknologi, ilmu pengetahuan dan sumber daya keuangan” untuk membantu pulau-pulau di Pasifik dalam upaya menyelamatkan daratan yang ada.

Negara-negara PIF juga menyepakati kunjungan berkala militer Jepang ke negara-negara Pasifik, untuk meningkatkan kerja sama pelatihan dan pertahanan.

Pertemuan bilateral di sela-sela KTT juga menghasilkan bantuan yang lebih spesifik. Jepang antara lain setuju untuk memberikan bantuan hibah sebesar USD 31,5 juta untuk membangun kembali gedung terminal di bandara Kepulauan Marshall.

Tokyo juga menyumbangkan kapal penelitian perikanan ke Kepulauan Marshall, Mikronesia, Papua Nugini, dan Vanuatu untuk membantu pejabat setempat memantau sumber daya perikanan.

"Jepang juga ingin menggunakan kekuatan lunak. Pendekatan semacam ini jauh lebih baik dibandingkan apa yang dilakukan oleh banyak negara lain,” kata Hinata-Yamaguchi.

"Tokyo tahu bahwa lebih baik berbicara dengan negara-negara kecil di Pasifik daripada menganggap remeh mereka,” tambahnya.

rzn/as

Sumber: Deutsche Welle
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved