Pemilihan Presiden Amerika Serikat
Diyakini Bisa Tumbangkan Trump di Pilpres AS, Kamala Harris Disebut Tim Joe Biden Miliki Hal Ini
Joe Biden memberikan dukungan langsung kepada Kamala agar dirinya bisa maju menggantikan posisinya di Pilpres AS.
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Kamala Harris menggantikan Joe Biden yang mengundurkan diri dari bursa Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) 2024, Senin (22/7/2024).
Wakil Presiden AS Kamala Harris diklaim menjadi sosok kuat dari Partai Demokrat untuk mengalahkan Donald Trump setelah mendapat banyak dukungan untuk menantang Trump.
Bahkan Joe Biden memberikan dukungan langsung kepada Kamala agar dirinya bisa maju menggantikan posisi Biden di Pilpres AS.
"Hari ini saya ingin memberikan dukungan penuh dan dukungan saya agar Kamala menjadi calon dari partai kita tahun ini. Demokrat, inilah saatnya untuk bersatu dan mengalahkan Trump. Mari kita lakukan ini," tegas Biden di laman X, dikutip dari CNN International.
Baca juga: Resmi Mundur dari Pilpres Amerika, Joe Biden: Ini Keputusan Terbaik untuk Partai dan Negara
Tak hanya Biden, 50 ketua negara bagian partai Demokrat juga mengisyaratkan dukungan kepada Wakil Presiden Kamala Harris untuk maju sebagai calon baru kandidat presiden dari partai Demokrat di bursa Pilpres AS 2024 mengalahkan pesaing utama Donald Trump dari partai Republik.
Celina Lake, seorang juru bicara yang bekerja untuk kampanye Biden, mengatakan Harris memiliki posisi yang tepat untuk memberi energi pada bagian-bagian penting dari basis Partai Demokrat, termasuk para pemilih muda, wanita dan orang-orang kulit berwarna.
“Dia telah secara terus-menerus melakukan jajak pendapat yang lebih baik dengan kelompok-kelompok tersebut sejak awal. Dia adalah kandidat yang hebat pada saat yang tepat," kata Lake.
Bahkan baru-baru ini para donatur Demokrat menunjukkan antusiasme yang lebih besar setelah Presiden Joe Biden keluar dari persaingan dan menunjuk Harris sebagai pengganti.
Sinyal dukungan tersebut merupakan indikasi terkini bahwa para pemimpin partai sedang mencoba untuk bersatu di sekitar Harris.
Kendati mendapat dukungan dari sejumlah pihak, namun hal tersebut tak serta-merta bakal maju menjadi baru kandidat presiden dari partai Demokrat. Lantaran penunjukan kandidat baru perlu melalui prosedur yang sesuai.
Sementara itu, merespon dukungan yang diberikan para senator dan donatur Demokrat, Kamala mengaku terhormat bisa mendapatkan dukungan tersebut, dia bertekad akan memanfaatkan dukungan itu untuk mengalahkan Donald Trump dalam gelaran pemilihan Presiden AS mendatang.
"Saya merasa terhormat atas dukungan Presiden dan niat saya adalah untuk meraih dan memenangkan nominasi ini," kata Haris.
Karir Kamala Harris
Sebelum ditunjuk maju sebagai Capres di Pilpres AS, Kamala Harris menjadi perempuan pertama yang menduduki posisi Wakil Presiden Amerika Serikat.
Lahir di Oakland, California pada 20 Oktober 1964. Kamala sempat mengenyam pendidikan di di University of California, Hastings College of the Law di San Francisco pada 1989 telah merampungkan sekolahnya, Kamala Harris memulai karir dengan bekerja di kantor kejaksaan Alameda County di Oakland sebagai asisten jaksa wilayah yang berfokus pada kejahatan seksual.
Pemilihan Presiden Amerika Serikat
Jelang Pelantikan, Rapat Umum Trump Dihadiri Ribuan Pendukung Meski Cuaca Ekstrem |
---|
TikTok Mulai Pulihkan Layanan di AS Setelah Trump Beri Jaminan |
---|
Daftar Kepala Negara Diundang Hadiri Pelantikan Trump Jadi Presiden AS: China Diundang, Jerman Tidak |
---|
Jam Berapa Pelantikan Presiden Donald Trump? Ini Jadwalnya |
---|
Beri Pesan Perpisahan sebelum Trump Menjabat, Biden: Ada Orang Ultra Kaya yang Ancam Demokrasi AS |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.