Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Demi Dapatkan Air Bersih, Warga Gaza Rela Antre Berjam-jam di Bawah Terik Matahari

Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan bahwa saat ini warga mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih.

X/Twitter
Warga Gaza Rela Antre Berjam-jam di Bawah Terik Matahari untuk dapatkan air bersih 

TRIBUNNEWS.COM - Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan bahwa saat ini warga mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih.

Oleh karena itu, warga Gaza harus mengantre ketika bantuan air datang.

Mereka rela mengantre bersama pengungsi lainnya selama berjam-jam untuk mengisi botol dan jerigen dengan air minum.

Tak hanya itu, mereka rela datang dari tempat yang jauh hanya untuk mendapatkan air bersih.

"Banyak dari mereka yang harus berjalan jauh sambil membawa beban berat di tengah teriknya musim panas," kata badan PBB itu dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Anadolu Anjansi.

Tentunya ini pemandangan yang menyedihkan bagi warga Gaza.

Mereka terus melakukan aktivitas ini setiap pagi.

"Rutinitas yang melelahkan ini terulang lagi dan lagi di Gaza," tambahnya.

Rata-rata Fasilitas Air di Gaza Rusak

Menurut data satelit BBC pada bulan Mei 2024, lebih dari separuh fasilitias air di Gaza telah rusak atau hancur sejak Israel melancarkan serangan di Gaza.

Dari 603 fasilitas air yang ditemukan analisis BBC, 53 persen mengalami rusak atau hancur sejak 7 Oktober 2023.

Sebanyak 43 fasilitas lainnya berada di area yang menunjukkan adanya kerusakan atau panel surya telah dilepas.

Dalam satu citra satelit Khan Younis di selatan Gaza, dua tangki penyimpanan air besar yang rusak dapat terlihat.

Baca juga: Pembantaian Tak Berujung Israel di Gaza dalam Seminggu Terakhir

Meski begitu, mereka memberikan penjelasan bahwa tidak semua kerusakan terlihat dari citra satelit.

Tidak semua fasulitas rusak, bisa jadi beberapa di antaranya sudah tidak beroperasi karena kekurangan bahan bakar.

Misalnya, pabrik desalinasi Unicef ​​di Deir al-Balah.

Pabrik ini merupakan salah satu dari tiga fasilitas air laut besar di Gaza.

Pihak UNICEF menagtakan saat ini pabrik tersebut hanya dapat bekerja pada kapasitas 30 persen karena kekurangan bahan bakar.

Konflik Palestina vs Israel

Israel telah melancarkan serangan brutal sejak 7 Oktober 2023,

Mereka juga mendapat kecaman Internasional lantaran mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.

Serangan Israel di Jalur Gaza telah emnewaskan 38.700 warga Palestina.

Sebagian besar korban merupakan wanita dan anak-anak.

Sementara 89.000 warga lainnya mengalami luka-luka akibat serangan Israel.

Sebagian besar wilayah Gaza juga mengalami kehancuran sejak sembilan bulan lebih serangan Israel di wilayah tersebut.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Gaza, UNICEF dan Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved