Kamis, 2 Oktober 2025

Kebun binatang di Australia akan melarang pelancong 'memeluk koala' - Mengapa atraksi itu disebut kejam oleh pecinta hewan?

Mulai bulan ini, Taman Margasatwa Lone Pine di Australia memutuskan untuk tidak lagi menawarkan "pengalaman memeluk koala" kepada…

BBC Indonesia
Kebun binatang di Australia akan melarang pelancong 'memeluk koala' - Mengapa atraksi itu disebut kejam oleh pecinta hewan? 

Namun, di Queensland – dan beberapa lokasi tertentu di Australia Selatan dan Australia Barat – praktik tersebut masih berlangsung.

Bagi orang-orang yang bersedia mengeluarkan uang, mereka bisa mengambil foto sambil memeluk koala, seperti di taman hiburan Gold Coast Dreamworld dengan biaya A$29,95 atau sekitar Rp328.000.

Kemudian di Kebun Binatang Australia yang terkenal di dunia seharga A$124 atau setara Rp1,3 juta.

Mendiang pelestari satwa liar terkenal di Australia, Steve Irwin, bahkan secara terbuka menyatakan bahwa pengalaman itu membantu upaya konservasi.

"Ketika orang menyentuh hewan, hewan itu menyentuh hati mereka. Secara langsung, kita melestarikan spesies tersebut," ucap mendiang Steve Irwin.

Pemerintah Queensland mengatakan ada aturan yang jelas tentang hal ini.

Sebagai permulaan, koala tidak boleh digunakan untuk fotografi selama lebih dari tiga hari berturut-turut sebelum mereka diharuskan libur sehari.

Koala-koala hanya boleh "bertugas" selama 30 menit sehari, dan total 180 menit setiap minggu. Koala betina yang sedang bersama bayi koala tidak boleh dipegang oleh publik.

"Saya dulu bergurau, sebagai menteri lingkungan hidup, koala memiliki serikat terbaik," ucap Perdana Menteri Queensland, Steven Miles.

Kelompok sayap kanan menyambut baik keputusan Lone Pine – tetapi beberapa pihak menyerukan agar atraksi semacam itu dihapus total.

"Masa depan pariwisata satwa liar adalah melihat hewan liar di alam liar tempat mereka seharusnya berada," kata Suzanne Milthorpe dari World Animal Protection (WAP).

Koala liar menghindari interaksi dengan manusia, namun dalam atraksi ini mereka tidak punya pilihan selain terpapar pengunjung, pemandangan, dan suara yang tidak dikenal, sambung WAP – kelompok yang bermarkas di London dan mengampanyekan agar mengakhiri penggunaan satwa liar dalam penangkaran di tempat hiburan.

"Turis harus menjauh dari swafoto yang ketinggalan zaman dan menegangkan."

Dana Internasional untuk Kesejahteraan Hewan (IFAW) Australia juga mengatakan bahwa "di dunia yang ideal, koala tidak akan pernah melakukan kontak dengan manusia", seraya menambahkan bahwa mereka ingin melihat pendekatan semacam itu bisa "diadopsi secara menyeluruh".

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved