Tiga alasan mengapa Vladimir Putin akan bertemu Kim Jong Un di Korea Utara
Presiden Rusia Vladimir Putin akan mengunjungi Korea Utara, yang merupakan kunjungan pertamanya sejak 24 tahun lalu. Kunjungan ini…
Namun, sanksi Dewan Keamanan PBB terhadap Korea Utara melarang warganya bekerja di luar negeri. Selain itu, seluruh pekerja Korut yang sebelumnya dikirim ke luar negeri pun harus dipulangkan paling lambat tanggal 22 Desember 2019.
Oleh karena itu, jika Rusia yang merupakan anggota tetap Dewan Keamanan, secara resmi berupaya mempekerjakan pekerja Korea Utara, hal ini kemungkinan besar akan menimbulkan dampak besar di komunitas internasional.
Semua perhatian internasional akan tertuju pada bagaimana kedua negara akan menjalankan kerja sama ekonomi di tengah reaksi internasional dan tekanan diplomatik.
Pertukaran budaya: Apakah pariwisata ke Korut sedang naik daun?
Rusia telah melanjutkan tur grup pariwisata ke Korea Utara sejak Februari lalu, yang sebelumnya sempat ditangguhkan akibat pandemi Covid-19.
Selain itu, layanan kereta penumpang antara Korut dan Rusia kembali dioperasikan sejak 6 Juni lalu, untuk pertama kalinya sejak empat tahun lalu.
Lebih dari 400 wisatawan Rusia mengunjungi Korut dari Februari hingga Mei 2024, menurut pemerintah Primorsky Krai – sebuah pemerintah regional Rusia.
Agen perjalanan Rusia, Vostok Intru, telah menawarkan paket tur ke Korea Utara selama lima hari empat malam dengan harga Rp12,3 juta (US$750) di situs webnya yang dapat dipesan hingga September.
Di situs agen perjalanan itu juga dicantumkan berbagai produk wisata seperti wisata Gunung Baekdu, wisata sejarah Korea Utara, dan perayaan peringatan Perang Korea.
Lalu, mengapa pariwisata di Korea Utara menjadi lebih aktif akhir-akhir ini? Kim Dong-yup, profesor dari Universitas Studi Korea Utara, menjelaskan, "Pariwisata bukan sekadar sarana untuk mendapatkan mata uang asing, tetapi juga memainkan peran penting dalam meningkatkan hubungan melalui pertukaran langsung antarmanusia." .
Ia menambahkan, kunjungan warga Rusia ke Korea Utara sangat membantu dalam meningkatkan hubungan persahabatan kedua negara.
Kim Dong-yup menganalisis bahwa dengan meningkatnya kunjungan antarmasyarakat maka saling ketergantungan kedua negara pun semakin kuat, yang dapat berkontribusi dalam meredakan ketegangan militer.
Profesor Kim mengatakan kunjungan wisatawan asing juga dapat membantu melunakkan citra Korea Utara sebagai negara tertutup dan berbahaya di mata internasional.
Oleh karena itu, pariwisata Korea Utara dinilai sebagai sarana penting pertukaran sosial dan budaya serta peningkatan citra internasional, di luar aspek ekonomi.
Namun, baru-baru ini tur kelompok wisata ke Korea Utara dibatalkan karena beberapa turis khawatir dengan meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.