Konflik Palestina Vs Israel
Hizbullah Lepaskan 250 Roket dan Skadron Drone, 5 Aset Strategis Militer Israel Jadi Sasaran Tembak
Konfrontasi militer antara Israel dan Hizbullah perlahan semakin meningkat, dan diprediksi menjadi perang habis-habisan antara kedua kubu.
TRIBUNNEWS.COM, BEIRUT - Kelompok perlawanan muslim Syiah Lebanon, Hizbullah, melakukan gelombang serangan besar-besaran ke Israel Utara.
Dilaporkan ada 250 roket dan skadron drone yang dilepaskan ke arah lima aset militer Israel sekaligus.
Konfrontasi militer antara Israel dan Hizbullah perlahan semakin meningkat, dan diprediksi menjadi perang habis-habisan antara kedua kubu.
Sejumlah pegiat media sosial Timur Tengah yang dikutip dari media sosial X maupun telegram menyebut ada lima aset militer Israel yang diincar Hizbullah dalam serangan sepanjang hari Rabu kemarin.
- Barak Habushit milik Brigade Hermon ke-810 dengan satu skuadron drone.
- Pangkalan Komando dan Pengendalian Udara Strategis Meron yang terletak di Gunung Meron dengan roket.
- Pabrik Industri Militer Blasan untuk Tank dan Gudang Senjata Kendaraan, berlokasi di Sa'sa dengan roket.
- Markas Komando Utara IDF, berlokasi di Ein Zatim dengan roket.
- Markas Cadangan Komando Utara IDF, terletak di Pangkalan Divisi Galilea di Amiad dengan roket.
konflik antara Israel dan Hizbullah terus meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
Setelah pertempuran kecil yang dimulai pada bulan Oktober bersamaan dengan pemboman Israel di Gaza – yang telah berkembang menjadi perang dengan intensitas rendah – milisi pejuang Lebanon ini melancarkan serangan roket terbesarnya terhadap bagian utara Negara Yahudi pada Rabu pagi.
Serangan yang digelar dalam tiga gelombang memaksa IDF membunyikan alarm serangan udara di berbagai wilayah, termasuk kota Tiberias, yang berjarak lebih dari 60 kilometer (37 mil) di tepi Laut Galilea.
Dengan demikian, ini adalah serangan terjauh yang dilakukan Hizbullah dari perbatasan sejak awal eskalasi delapan bulan lalu.
IDF mengklaim proyektil roket sebagian besar dicegat oleh sistem pertahanan mereka dan tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
Hizbullah mengatakan mereka menargetkan posisi militer dan pabrik senjata sebagai tanggapan atas pembunuhan salah satu komandannya, Taleb Abdala, di kota Yuaiya, Lebanon selatan, bersama dengan tiga anggota milisi lainnya pada hari Selasa.
Abdala adalah komandan wilayah tengah di wilayah perbatasan, salah satu yang paling terkena dampak baku tembak dengan pasukan Israel, dan komandan militer berpangkat tertinggi Hizbullah yang terbunuh sejak Oktober “dalam perjalanan menuju Yerusalem,” sebagaimana istilah Hizbullah untuk menyebut pejuangnya yang tewas oleh Israel,
Peringkat Abdala disebut berada di atas Wissam al-Tawil, orang nomor dua di unit pasukan elit Radwan, yang terbunuh pada bulan Januari dalam serangan Israel lainnya.
Eskalasi ini telah meningkatkan tekanan internal di Israel untuk melakukan perang habis-habisan dan meningkatkan risiko salah perhitungan yang dapat memicu kemungkinan terjadinya perang.
Pada bulan Mei terjadi jumlah baku tembak tertinggi antara kedua belah pihak sejak Oktober.
Tentara Israel telah membunuh sekitar 320 anggota kelompok Hizbullah (beberapa lusin di antaranya berada di Suriah) dan lebih dari 80 warga sipil sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang memicu perang Gaza.
Tembakan dari Lebanon telah menewaskan sekitar 30 orang di sisi perbatasan Israel, 10 di antaranya warga sipil.
Konflik Palestina Vs Israel
Pertama Kalinya, Pimpinan Hamas Buka Suara soal Detik-detik Serangan Israel di Doha |
---|
Demi Merebut Gaza, Israel Buka Rute Baru untuk Usir Warga Palestina |
---|
Erdogan Menyerukan Persatuan Islam, Samakan Netanyahu dengan Adolf Hitler |
---|
Israel Rilis Rute Pengungsian Warga Kota Gaza, Hanya Dibuka 48 Jam |
---|
Tantang Embargo Dunia, Netanyahu Minta Rakyat Mandiri, Pede Bangun Israel Jadi Negara Swasembada |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.