Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Situasi Makin Ngeri di Jalur Gaza, Orang-orang Terbangun di Tengah Dentuman Bom Artileri

Situasi di Jalur Gaza makin mengerikan. Orang-orang di berbagai wilayah terbangun pada pagi hari mendengar dentuman bom artileri.

Mohammed Abed/AFP via Getty Images
Bendera Palestina dipasang di pagar kawat berduri selama demonstrasi bertajuk pawai bendera di sepanjang perbatasan Jalur Gaza dengan Israel di timur kota Gaza pada 18 Mei. - Situasi di Jalur Gaza makin mengerikan. Orang-orang di berbagai wilayah terbangun pada pagi hari mendengar dentuman bom artileri. 

TRIBUNNEWS.COM -  Orang-orang di berbagai wilayah Gaza terbangun pada pagi hari mendengar dentuman bom artileri.

Dalam 24 jam terakhir, Jalur Gaza menjadi fokus utama serangan militer Israel, Al Jazeera melaporkan.

Setidaknya 10 warga Palestina dilaporkan tewas di wilayah Jalur Gaza tengah.

Gambar para ibu dan anak berduka menangisi orang yang mereka sayangi tiada, berseliweran sepanjang hari.

Anggota keluarga mereka menjadi sasaran langsung tanpa menerima peringatan apa pun sebelumnya.

Situasinya masih sulit juga di ujung selatan Jalur Gaza.

Termasuk kota Khan Yunis, di mana sedikitnya 10 warga Palestina tewas dalam serangan udara yang menghancurkan sebuah bangunan tempat tinggal.

Setidaknya tiga anak Palestina termasuk di antara korbannya.

Koresponden Al Jazeera juga melaporkan mendengar lebih banyak pemboman artileri di bagian utara kamp pengungsi Nuseirat dan Bureij.

Korban lain yang tewas oleh serangan Israel adalah seorang nelayan Palestina, ia terbunuh di pantai Deir el-Balah.

Baca juga: Brigade Al-Qassam Pamer Senjata Tentara Israel yang Disita di Jalur Gaza

Angkatan Laut Israel menembakinya ketika dia mencoba mencari nafkah di tengah krisis keuangan yang sedang dialami warga Palestina.

Rumah Sakit Al-Aqsa telah merawat warga Palestina yang terluka sejak perang Israel di Jalur Gaza dimulai, dan rumah sakit tersebut terus-menerus kewalahan.

Pasien tidak punya pilihan selain tidur di lantai di koridor rumah sakit yang penuh sesak.

Bahkan beberapa pasien memerlukan perawatan yang tidak dapat diberikan oleh dokter.

Salah satunya adalah Mohamed Abu Shgheba, yang kaki kanannya terluka parah ketika dia dan ayahnya terjebak dalam pemboman Israel di rumah mereka.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved