Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Lima Faktor yang Bikin Impian Netanyahu Berakhir dengan Kekalahan Besar Israel dari Hamas dan Gaza

Pemerintahan Benjamin Netanyahu menderita pusing kepala terkait perkembangan perang yang tidak juga dimenangkan Israel atas Hamas di Gaza.

Tangkap Layar JN
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Israel dilaporkan dilanda kepanikan di tataran warganya hingga pemimpin politik dan pemerintahan setelah Iran bersumpah akan membalas serangan Israel ke konsulatnya di Damaskus, Suriah, Senin (1/4/2024). 

Negara pendudukan Israel menyaksikan demonstrasi pada malam hari hampir setiap hari di depan rumah Perdana Menteri Netanyahu.

Demonstarasi ini untuk menuntut pembebasan tahanan Israel yang ditahan oleh faksi-faksi Palestina dan pemecatan pemerintahan Netanyahu.

Momentum ini dimanfaatkan dengan baik oleh pemimpin oposisi Yair Lapid yang menuntut agar Israel memecat Netanyahu secepatnya dengan menyatakan Israel mengalami kegagalan terbesar dalam sejarahnya.

Baca juga: Pawai Drone Hizbullah Sasar Kiryat Shmona Tanpa Dicegat: Sirene Baru Meraung Setelah Ledakan 

Drone buatan Iran diluncurkan Hizbullah ke situs militer Israel di perbatasan utara Sabtu pagi waktu setempat.
Drone buatan Iran diluncurkan Hizbullah ke situs militer Israel di perbatasan utara Sabtu pagi waktu setempat. (Kolase Tribunnews)

Pawai Drone Hizbullah Lebanon

Pawai drone Hizbullah Lebanon meresahkan Israel setelah mereka mampu bergerak dalam jarak lebih dari 2.000 kilometer.

Hizbullah telah memiliki drone tersebut selama hampir 20 tahun.

Namun baru-baru ini mereka memperkenalkan drone “Marsad 1”, “Marsad 2” dan “Ayoub”, yang mampu menembak jatuh drone canggih Israel seperti “Hermes 450” dan “Hermes 900”. 

Baca juga: Lagi, Hizbullah Tembak Jatuh Drone Canggih Super-Mahal Israel: UAV Hermes 450 Melaju 176 Km/Jam

Petugas pemadam kebakaran Israel memeriksa puing-puing kendaraan yang terbakar menyusul serangan roket dari Lebanon selatan di kota Kiryat Shmona Israel di Israel utara pada 2 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. Rentetan roket melukai dua orang di kota Kiryat Shmona di Israel dekat perbatasan Lebanon pada 2 November, kata layanan medis darurat Magen David Adom Israel. (Jalaa MAREY/AFP)
Petugas pemadam kebakaran Israel memeriksa puing-puing kendaraan yang terbakar menyusul serangan roket dari Lebanon selatan di kota Kiryat Shmona Israel di Israel utara pada 2 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. Rentetan roket melukai dua orang di kota Kiryat Shmona di Israel dekat perbatasan Lebanon pada 2 November, kata layanan medis darurat Magen David Adom Israel. (Jalaa MAREY/AFP) (AFP/JALAA MAREY)

Kebakaran Terus-menerus dan Kepanikan Pemukim Karena Serangan Milisi

Serangan faksi-faksi milisi Palestina terhadap tentara pendudukan Israel terus berlanjut, menyebabkan kepanikan besar di Israel.

Dilaporkan, peluncurkan roket berlangsung terus-menerus ke kota-kota utama Israel yang beriring raungan bunyi sirene membuat ketakutan para pemukim membuncah.

Belum lagi kebakaran akibat serangan yang terjadi di beberapa permukiman. Faktor ini juga menyebabkan tekanan internal terhadap pemerintahan Netanyahu makin keras.

Kondisi chaos terbaru, seperti diumumkan situs web “Times of Israel”, bahwa kebakaran terjadi di pemukiman Israel di “Mayan Baruch” di utara negara itu, sebagai akibat dari jatuhnya roket dari Lebanon.

"Perang berlanjut selama 238 hari berturut-turut, dan perang Israel di Jalur Gaza dimulai pada pagi hari Sabtu, 7 Oktober 2023, setelah faksi-faksi Palestina melakukan Operasi Banjir Al-Aqsa, sebagai tanggapan atas pelanggaran yang terus dilakukan oleh tentara pendudukan Israel melawan rakyat Palestina yang tidak berdaya," tutup ulasan tersebut.

(oln/khbrn/*)
 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved