Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Israel Salah Perhitungan, Ternyata Sempat Kirim Pesan Lewat Mesir buat Cegah Iran Balas Dendam

Dengan mengirim pesan melalui perantaraan Mesir, Israel berusaha mencegah serangan balasan Iran.

X/Kan News
Pasukan Pertahanan Israel menangkis serangan drone dan rudal Iran. 

TRIBUNNEWS.COM – Panglima Angkatan Udara Korps Garda Revolusi Iran Jenderal Amir Ali Hajizadeh menyebut Israel mengirim pesan lewat Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry.

Tujuan penyampaian pesan itu ialah untuk mencegah Iran melancarkan balas dendam atas serangan Israel di Kedutaan Iran di Suriah pada bulan April lalu.

Akan tetapi, Iran tetap membalas serang Israel itu dengan meluncurnya banyak rudal dan pesawat nirawak ke Israel.

Serangan balasan itu digaungkan oleh Iran sebagai Operasi Janji Sejati. Dalam acara pertemuan di Kota Qom, Hajizadeh menyebut operasi itu adalah konskuensi atas tindakan kriminal rezim Israel.

“Jika tujuan Israel adalah membunuh panglima militer Iran, Israel bisa saja melakukannya di luar kedutaan Iran di Suriah. Tujuan Israel adalah mencapai kemenangan strategis guna menebus kekalahannya pada tanggal 7 Oktober itu,” kata Hajizadeh dikutip dari Tasnim News.

Tanggal 7 Oktober yang dimaksud Hajizadeh itu ialah hari ketika Hamas menyerang Israel lewat Operasi Banjir Al-Aqsa.

Screenshot video yang diambil dari AFPTV pada 14 April 2024, menunjukkan ledakan menerangi langit Yerusalem selama serangan Iran terhadap Israel. 
Screenshot video yang diambil dari AFPTV pada 14 April 2024, menunjukkan ledakan menerangi langit Yerusalem selama serangan Iran terhadap Israel.  (AFPTV / AFP)

Dia menyebut kemenangan strategis memiliki dampak regional. Kata dia, tindakan Israel melawan Iran adalah suatu kesalahan.

“Salah perhitungan karena mereka meyakini Iran tak akan membalas, malah memperkirakan pasukan perlawanan beraksi.”

Menurut Hajizadeh, sudah ada 221 jet tempur yang disiapkan Israel untuk melawan serangan Iran.

Kata dia, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Seyed Ali Khamenei telah menegaskan bahwa Operasi Janji Sejati harus “tegas”.

Panglima Angkatan Udara itu berujar bahwa operasi tersebut adalah serangan rudal dan pesawat nirawak terbesar di dunia saat itu.

Baca juga: Houthi Lancarkan 6 Serangan: Berbekal Rudal Ghadr Iran, Kapal Yunani Hampir Karam di Laut Merah

“Untuk menjebol Iron Dome (sistem pertahanan Israel), diperlukan banyak rudal dan pesawat nirawak,” kata Hajizadeh.

“Operasi Janji Senjati adalah hukuman yang besar dan terbatas, menghancurkan dua pangkalan intelijen dan operasional, berkaitan dengan meninggalnya panglima Iran di Suriah.”  

Dia mengklaim kalahnya sistem pertahanan milik Israel itu bisa disamakan dengan keruntuhannya.

“Kini semangat poros perlawanan telah dikuatkan, dan sejarah kawasan ini telah terbagi menjadi sebelum dan setelah Operasi Janji Sejati”.

Menurut dia, dalam operasi itu, militer Iran hanya mengerahkan 20 persen kekuatannya.

“Sistem pertahanan rudal Israel tidak diserang karena berada di dekat kota-kota besar, dan jika perang dengan Israel berlanjut, tak butuh waktu lama untuk menghancurkan Israel.”

Israel rugi besar dalam semalam

Serangan Iran ke Israel pada Minggu dini hari, (14/4/2024), menimbulkan kerugian yang amat besar bagi Israel.

Brigjen Reem Aminoach, mantan penasihat keuangan Pasukan Pertahanan Israel (IDF), mengatakan kerugian itu menembus angka 4—5 miliar shekel atau sekitar Rp17,2—21,5 triliun

“Jika kita berbicara tentang rudal balistik yang harus ditembak jatuh dengan sistem Arrow, rudal jelajah yang harus ditembak jatuh dengan rudal lain, dan pesawat nirawak yang pada kenyataannya dijatuhkan terutama dengan pesawat, maka jumlahkan biayanya,” kata Aminoach kepada Yedioth Ahronoth.

“Sebesar $3,5 untuk satu rudal Arrow, $1 miliar untuk rudal David’s Sling, biaya ini dan itu untuk pesawat. Besarnya 4—5 miliar shekel."

Baca juga: Siapkan Banyak Kejutan, Hizbullah Akan Gunakan Rudal Rusia-Iran untuk Jatuhkan Jet Tempur Israel

Aminoach juga mengungkapkan keputusan pemerintah Israel untuk menunda pemesanan jet tempur baru dari Amerika Serikat (AS).

“Menangguhkan pemesanan pesawat dari AS dengan menggunakan uang Amerika dalam bentuk dolar bantuan dan kita berbicara tentang pesawat yang seharusnya tidak ditambahkan untuk menambah pesawat yang telah ada, tetapi hanya untuk menggantikan pesawat yang telah ada,” katanya.

Sementara itu, juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, mengatakan ada sekitar 350 rudal dan pesawat nirawak yang diluncurkan dari Iran ke Israel.

Hagari mengklaim kebanyakan dari rudal dan pesawat itu bisa ditangkis Israel.

Dia juga menyebut ada juga rudal dan pesawat nirawak yang diluncurkan dari Lebanon, Irak, dan Yaman.

(Tribunnews/Febri)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved