Selasa, 30 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Gerakan Pro-Palestina Desak Taylor Swift Suarakan Solidaritas untuk Gaza

Lewat tagar #SwiftiesForPalestine, gerakan pro-Palestina mendesak Taylor Swift ikut menyuarakan solidaritas untuk Gaza.

AFP/JADE GAO
Foto yang diambil pada 3 Februari 2024 ini menunjukkan penggemar penyanyi AS Taylor Swift di Tiongkok bersorak saat mereka menonton film konser "Taylor Swift: The Eras Tour" di bioskop di Beijing. Sambil melambaikan tongkat cahaya, dan mengenakan gaun berpayet serta gelang persahabatan, penggemar sensasi pop Amerika Taylor Swift di Tiongkok mengubah bioskop Beijing yang biasanya sepi menjadi perayaan riuh penyanyi favorit mereka.- Lewat tagar #SwiftiesForPalestine, gerakan pro-Palestina mendesak Taylor Swift ikut menyuarakan solidaritas untuk Gaza. (Photo by Jade GAO / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Lewat tagar #SwiftiesForPalestine, gerakan pro-Palestina mendesak Taylor Swift ikut menyuarakan solidaritas untuk Gaza.

Beberapa penggemarnya menyerukan agar sang idola memutuskan hubungan dengan raksasa perbankan, Capitol One, yang merupakan sponsor utama turnya di AS.

Sebab diketahui, Capitol One memberikan pinjaman kepada produsen senjata terbesar Israel, Elbit Systems.

Dengan menggunakan tagar #SwiftiesForPalestine, ribuan penggemarnya, yang dikenal sebagai Swifties, mendesak bintang pop tersebut untuk mengutuk perang Israel di Gaza.

Swifties berharap, Taylor Swift mulai membagikan surat terbuka berisi kritik atas perang yang menghancurkan tersebut.

Surat tersebut dari Swifties ini kemudian menjadi viral.

Isinya menyoroti pembantaian di Rafah, di mana 45 warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak, terbunuh ketika serangan udara Israel menghantam tenda perkemahan.

“Komunitas internasional, termasuk banyak tokoh berpengaruh, telah menyerukan keadilan dan perdamaian, namun penderitaan masih terus berlanjut,” terang isi surat tertanggal 29 Mei itu.

“Pengaruh Anda melampaui batas, dan kata-kata Anda memiliki kekuatan untuk menjangkau dan mengaktifkan khalayak luas, termasuk orang-orang yang tidak menyadari betapa parahnya genosida,"

“Berbicara tentang genosida di Palestina tidak hanya konsisten dengan sejarah Anda dalam memberikan advokasi bagi para korban, namun juga dapat mendorong jutaan penggemar Anda untuk belajar dan mengambil tindakan untuk membantu,"

“Dengan menyoroti kebutuhan mendesak warga Palestina, Anda dapat meningkatkan dukungan untuk bantuan kemanusiaan segera. Tindakan terkecil Anda dapat membuat perbedaan yang signifikan dalam memperkuat permohonan untuk mendesak perubahan nyata,” tambah surat itu.

Baca juga: 8 Fakta Pembantaian di Rafah, Jumlah Korban hingga Komentar PM Benjamin Netanyahu

Selama konser baru-baru ini di Madrid dan Lisbon, beberapa anggota fanbase Swift juga meluncurkan tagar #SwiftiesForPalestine.

Banyak dari mereka yang terlihat hadir, mendesak penyanyi tersebut untuk berbicara mengenai konflik dengan plakat dan bendera Palestina.

Capitol One memulai kemitraan multi-tahun dengan Swift pada 2019 dan bergabung dengan lima kreditor lainnya dalam memberikan pinjaman $500.000 kepada Elbit Systems pada tahun 2021.

Elbit Systems memproduksi 85 persen drone dan peralatan berbasis darat yang digunakan oleh tentara Israel.

Termasuk memproduksi peluru, kendaraan tempur, sistem peperangan elektronik, dan rudal untuk tentara Israel.

Perusahaan ini telah menghadapi kritik baru dalam beberapa bulan terakhir atas laporan penggunaan perangkat keras militernya di Gaza.

Raksasa perdagangan Jepang Itochu memutuskan hubungan dengan Elbit pada bulan Februari, sebagai tanggapan atas keputusan Mahkamah Internasional (ICJ) bahwa Israel mungkin melakukan genosida di daerah kantong yang terkepung tersebut.

“Saya tahu hampir mustahil bagi Anda untuk berbicara tentang genosida di Rafah karena sponsor Anda adalah modal besar, tapi kami tidak akan pernah bosan mencoba sampai Anda menyebutkannya,” tulis salah satu penggemar di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

"Tentu saja Taylor Swift tidak akan mengatakan sepatah kata pun tentang Palestina. Sponsor tur utamanya adalah Capital One, sebuah perusahaan yang mendanai pembuatan senjata Israel. Dapatkah dia sendirian membuat mereka membatalkan kontrak tersebut? sejujurnya, mungkin! Setidaknya dia harus melakukannya coba saja!," tulis yang lain.

Penyanyi ini akan membawa turnya ke Inggris pada bulan Juni.

MEE menghubungi perwakilan Capital One dan Swift untuk memberikan komentar, tetapi tidak menerima tanggapan hingga saat publikasi.

Baca juga: Ditekan AS, Israel-Mesir Sepakat Buka Perlintasan Rafah di Gaza, Pasukan Zionis Angkat Kaki Dulu

Serangan udara di wilayah Rafah, yang ditetapkan sebagai "zona aman" oleh Israel, memicu kecaman global.

Sejumlah selebriti termasuk bintang pop Dua Lipa dan produser lama Swift Jack Antonoff berbagi postingan kontroversial All Eyes On Rafah di Instagram mereka.

Lipa ikut menyerukan solidaritas untuk warga Palestina atas genosida Israel di Gaza di laman Instagramnya.

"(Israel) membakar anak-anak hidup-hidup (tindakan) yang tidak pernah bisa dibenarkan," tulisnya di Instagram.

"Seluruh dunia sedang melakukan mobilisasi untuk menghentikan genosida Israel. Tolong tunjukkan solidaritas Anda terhadap Gaza," ungkapnya.

Israel melancarkan dua kali serangan terhadap Rafah, pertama pada Minggu (26/5/2024) malam, lalu Selasa (28/5/2024) kemarin.

Israel menyerang kamp tenda yang menampung pengungsi Palestina di lingkungan Tel al-Sultan di Rafah barat pada Minggu.

Setidaknya 45 orang tewas dan puluhan lainnya terluka hari itu.

Lipa sebelumnya menyerukan gencatan senjata di Gaza pada Januari 2024 lalu.

Bella Hadid Tunjukkan Solidaritas untuk Palestina

Selain Dua Lipa, supermodel Bella Hadid ikut menunjukkan solidaritasnya untuk Palestina.

Baca juga: Presiden Turki Erdoğan Sebut Netanyahu Vampir Haus Darah Buntut Pembantaian di Rafah

Hadid terlihat berjalan di ruang publik mengenakan gaun Keffiyeh.

Keffiyeh adalah hiasan kepala tradisional bermotif kotak-kotak yang dikenakan oleh pria Arab di seluruh wilayah.

Seringkali memiliki warna dan jahitan yang bervariasi tergantung kota asalnya.

Kain dengan motif ini telah lama identik dengan perjuangan Palestina dan bahkan digambarkan sebagai bendera tidak resmi Palestina.

Gaun tersebut, tampaknya merupakan pernyataan solidaritas dan muncul ketika Israel melanjutkan serangan militernya di Jalur Gaza.

Gaun bertali spageti ini merupakan desain arsip tahun 2001 oleh duo desain asal AS, Michael dan Hushi, yang juga menciptakan atasan halter keffiyeh hitam putih yang dikenakan oleh Sarah Jessica Parker dalam sebuah episode acara hit Sex and the City.

Gaun midi-length ini diperkenalkan sebagai bagian dari peragaan busana pertama mereka, yang menampilkan citra dari Iran - tempat lahirnya desainer Hushi Mortezai, yang dipadukan dengan apa yang digambarkan oleh desainer tersebut sebagai syal Palestina.

Gaun tersebut, terbuat dari sejumlah selendang keffiyeh berwarna merah putih yang tumpang tindih dengan garis tepi asimetris dan detail ruffle serta diakhiri dengan jumbai di sepanjang tepinya.

Meski motif merah putih secara tradisional dikenakan oleh suku Badui Yordania, syal kotak-kotak dapat dikenakan dalam berbagai warna dan telah diadopsi oleh banyak orang untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap warga Palestina di tengah perang Israel di Jalur Gaza.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan