Selasa, 30 September 2025

Korban jiwa banjir bandang dan lahar di Sumbar mencapai 61 orang, tim penolong masih mencari puluhan orang yang dilaporkan hilang

Banjir bandang yang dipicu hujan lebat pada Sabtu malam (11/05), disebut telah menewaskan 61 orang di sejumlah wilayah di Sumatra…

BBC Indonesia
Korban jiwa banjir bandang dan lahar di Sumbar mencapai 61 orang, tim penolong masih mencari puluhan orang yang dilaporkan hilang 

Untuk Kabupaten Agam, hujan deras bahkan disebut menyebabkan air sungai yang berhulu di Gunung Marapi meluap, sehingga tercipta aliran di "jalur baru" yang membawa "batu-batu besar" dari gunung berapi paling aktif di Sumatra itu ke permukiman di sekitarnya,

"Karena saking derasnya hujan, dia membuat jalur tersendiri," kata Budi Perwira Negara, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam.

"Banjir ini diikuti dengan material batu besar dari Gunung Marapi."

Budi bilang bencana ini adalah yang "paling parah" yang pernah terjadi di Kabupaten Agam dalam "150 tahun".

Kabupaten Agam pun telah resmi berstatus tanggap darurat untuk periode 12-25 Mei.

Hujan lebat juga memicu tanah longsor di Desa Malalak Timur, Kabupaten Agam, sehingga akses jalan yang menghubungkan Padang dan Bukittinggi terputus.

Menurut Budi, longsoran tanah sempat menutup jalan itu dengan panjang 12 meter dan ketinggian 3-4 meter.

Sementara itu, banjir melanda lima kecamatan di Kabupaten Tanah Datar: Kecamatan X Koto, Kecamatan Batipuh, Kecamatan Pariangan, Kecamatan Lima Kaum, dan Kecamatan Sungai Tarab.

Ada setidaknya 25 keluarga, 24 rumah, dan 12 jembatan yang terdampak, berdasarkan data terakhir BPBD Kabupaten Tanah Datar.

Ermon Revlin, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tanah Datar, mengatakan banjir yang terjadi di wilayahnya merupakan kombinasi banjir lahar dingin Gunung Marapi dan banjir bandang akibat naiknya debit air sungai.

"Kalau dilihat sungainya, ada beberapa yang [banjir] lahar dingin, ada yang tidak," kata Ermon.

"Yang bukan banjir lahar dingin itu ada yang di Rambatan, terus ada yang di Pandai Sikek. Itu karena debit air sungai tinggi. Karena hulu sungainya bukan di Gunung Marapi itu kalau Pandai Sikek."

Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mengatakan banjir telah meninggalkan endapan lumpur setinggi "betis orang dewasa".

"Karena itu, selain upaya pencarian dan pertolongan, tim gabungan pada hari ini juga berupaya melakukan pembersihan ruas jalan Batusangkar-Padang Panjang yang terdampak endapan lumpur," kata Abdul pada Minggu (12/5).

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan