Senin, 6 Oktober 2025

Perusahaan Israel Dilaporkan Jual Teknologi Perangkat Lunak Mata-mata ke Indonesia

Indonesia dilaporkan telah meluncurkan alat spyware atau perangkat lunak berbahaya yang bersumber dari Israel, Uni Eropa, dan Malaysia.

Penulis: Hasanudin Aco
Jack Guez/AFP
Perusahaan teknologi Israel NSO Group 

Candiru, sementara itu, mengatakan kepada Amnesty bahwa mereka beroperasi sesuai dengan aturan ekspor pertahanan Israel dan tidak dapat mengkonfirmasi atau menyangkal pertanyaan yang diajukan oleh organisasi tersebut.

Wintego tidak menanggapi permintaan komentar mengenai temuan penelitian tersebut, kata Haaretz.

Badan ekspor pertahanan Israel menolak berkomentar apakah mereka telah menyetujui penjualan ke Indonesia.

Mereka mengatakan kepada Amnesty bahwa penjualan sistem pengawasan siber hanya diizinkan untuk entitas pemerintah untuk “tujuan anti-teror dan penegakan hukum”.

Amerika Serikat memasukkan NSO ke dalam daftar hitam pada tahun 2021 karena kekhawatiran bahwa teknologi peretasan teleponnya telah digunakan oleh pemerintah asing untuk “menargetkan secara jahat” para pembangkang politik, jurnalis, dan aktivis. Penunjukan ini mempersulit perusahaan-perusahaan AS untuk berbisnis dengannya.

Candiru dan Intellexa juga tunduk pada peraturan kontrol perdagangan AS.

Pada bulan Maret, AS menjatuhkan sanksi terhadap Intellexa karena “mengembangkan, mengoperasikan, dan mendistribusikan teknologi spyware komersial yang digunakan untuk menargetkan warga Amerika, termasuk pejabat pemerintah AS, jurnalis, dan pakar kebijakan”.

Sumber: Al Jazeera/Channelnewsasia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved