Pemerintah dan Dunia Usaha Akselerasi Elektrifikasi Angkutan Umum di Berbagai Wilayah
Pemerintah bersama dunia usaha melakukan percepatan elektrifikasi angkutan umum di berbagai wilayah.
Penulis:
Seno Tri Sulistiyono
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah bersama dunia usaha melakukan percepatan elektrifikasi angkutan umum di berbagai wilayah.
Elektrifikasi merupakan proses mengganti penggunaan energi berbasis bahan bakar fosil (seperti gas alam, minyak, dan batu bara) dengan energi listrik untuk menggerakkan perangkat, sistem, dan proses di berbagai sektor seperti transportasi, bangunan, dan industri.
Untuk mewujudkan elektrifikasi, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan didukung PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON) menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD) bertajuk "Elektrifikasi Angkutan Umum dalam Mendukung Penggunaan Energi Bersih".
Baca juga: Toyota Luluskan 70 Mahasiswa AKTI, Siapkan SDM Unggul Hadapi Era Elektrifikasi
FGD ini bertujuan menyelaraskan visi dan membangun komitmen bersama dalam mengatasi tantangan utama elektrifikasi angkutan umum, mulai dari aspek regulasi, pembiayaan, kesiapan infrastruktur, hingga teknologi.
Direktur Angkutan Jalan yang diwakili Direktur Lalu Lintas Jalan, Rudi Irawan, menyatakan transisi ke angkutan umum listrik adalah sebuah keniscayaan yang memerlukan kerja sama solid dari semua pihak.
"Pemerintah, melalui Kementerian Perhubungan, berkomitmen penuh untuk mengakselerasi transisi ke angkutan umum listrik. Ini bukan hanya tentang mengganti armada, tetapi membangun sebuah ekosistem yang terintegrasi, berkelanjutan, dan didukung oleh regulasi yang kuat," paparnya dikutip Jumat (19/9/2025).
Baca juga: Toyota Sebut Transisi Elektrifikasi Butuh Pendekatan Hybrid dan Pertimbangan Emisi Menyeluruh
Dari sisi industri, PT Teknologi Karya Digital Nusa selaku salah satu pendukung teknologi pertukaran baterai, menyoroti kesiapan dan inovasi produknya untuk menjawab kebutuhan pasar.
"Kami siap menjawab tantangan elektrifikasi dengan solusi menyeluruh, dimana kami menawarkan armada transportasi publik berbasis pertukaran baterai dengan sistem Battery as a Service (BaaS) dan swab battery (tukar baterai)," ujar Direktur Utama PT Teknologi Karya Digital Nusa, David Santoso.
Menurutnya, solusi tersebut dirancang mengatasi isu biaya investasi awal yang tinggi, waktu pengisian daya, dan jangkauan.
"Dalam waktu dekat kami akan meluncurkan taksi dan angkot listrik berbasis swap battery yang akan dimulai melalui kerja sama dengan Pemerintah Kota Bogor dan pemerintah daerah lainnya. Ini adalah langkah konkret kami untuk mendukung terciptanya layanan transportasi publik yang modern dan andal," tutur David.
Daihatsu Minta Program LCGC Diperpanjang, Menperin: Lanjut Terus demi Transisi ke Elektrifikasi |
![]() |
---|
Bertemu Prinsipal, Menperin Rayu Daihatsu Segera Pasarkan Mobil Elektrifikasi di Indonesia |
![]() |
---|
TKDN Tunjuk Mirza Whibowo Soenarto Jadi Komisaris Utama |
![]() |
---|
4 Kali Beraksi di Angkot, Copet Handphone di Kawasan Pasar Senen Jakarta Pusat Berakhir di Bui |
![]() |
---|
Sosok Irjen Yehu Wangsajaya yang Dimutasi Kapolri, Hartanya Rp7 M, Ke Kantor Naik Transportasi Umum |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.