Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

60 Ribu Wanita Hamil di Gaza Malnutrisi saat Peringatan Hari Perempuan Internasional

Sekitar 60.000 wanita hamil di Jalur Gaza menderita kekurangan gizi dan dehidrasi akibat perang Israel di tengah Hari Perempuan Internasional

AFP/-
Seorang wanita Palestina hamil yang mengungsi dari Gaza utara duduk di sebuah gudang tempat dia berlindung di Rafah, di Jalur Gaza selatan, pada 29 Februari 2024. Sekitar 60.000 wanita hamil di Jalur Gaza menderita kekurangan gizi dan dehidrasi akibat perang Israel di tengah Hari Perempuan Internasional. 

Dilansir Middle East Eye, selebaran tersebut menyerukan kepada warga untuk memberi makan kepada orang yang membutuhkan dan berbicara dengan baik.

Padahal, warga Gaza sendiri berada dalam risiko kelaparan karena blokade Israel terhadap makanan dan air.

Setidaknya 20 orang meninggal karena dehidrasi dan kekurangan gizi sejak dimulainya perang pada tanggal 7 Oktober.

Sejak itu, Israel memutus semua makanan, bantuan, listrik, dan bahan bakar ke Jalur Gaza.

Selebaran yang ditulis dalam bahasa Arab itu memuat gambar lampion yang biasa digunakan sebagai dekorasi Ramadan.

Terdapat bacaan memohon kepada Tuhan agar puasa diterima dan dosa diampuni, serta agar warga Palestina di wilayah tersebut mendapatkan buka puasa yang nikmat.

Para jurnalis dan aktivis mengecam selebaran tersebut dan menyatakan bahwa kelaparan tidak akan meluas di Gaza jika bukan karena Israel.

Israel jatuhkan pamlet ke Gaza, minta warga untuk memberi makan pada yang membutuhkan
Israel jatuhkan pamlet ke Gaza, minta warga untuk memberi makan pada yang membutuhkan (Screenshot Twitter)

Pengacara hak asasi manusia May el-Sadany menyebut tindakan tersebut "sangat bejat."

Ia menambahkan bahwa Israel bertanggung jawab atas rakyat Palestina yang kelaparan.

Jurnalis Palestina Hebh Jamal menyebutnya sebagai “penyiksaan psikologis”.

Baca juga: Warga Palestina yang Dibebaskan Israel Bersaksi tentang Penganiayaan Tentara Israel saat Interogasi

Ambang kelaparan

Ramadan akan dimulai pekan depan, dengan sekitar dua juta warga Palestina di Gaza menjadi pengungsi menurut PBB.

Banyak yang mencari perlindungan di kamp-kamp pengungsi, sekolah, dan tempat penampungan sementara.

Setidaknya 30.000 warga Palestina di Gaza telah terbunuh sejak 7 Oktober, dan setidaknya 70.000 orang terluka, sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi banyak orang mengenai awal bulan suci ini.

Gaza berada di ambang kelaparan, kata kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada akhir Februari lalu.

“Terakhir kali UNRWA bisa mengantarkan bantuan pangan ke Gaza utara adalah pada 23 Januari,” tulis Philippe Lazzarini, Komisaris Jenderal UNRWA, di media sosial.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved