Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Wanita Palestina Miliki Anak Kembar setelah Berjuang 10 Tahun, Serangan Israel Tewaskan Keduanya

Rania Abu Anza menjalani tiga putaran fertilisasi in-vitro untuk mendapatkan bayi kembar, namun kehilangan mereka dalam hitungan detik

AFP
Rania Abu Anza, ibu dari bayi kembar Naeem dan Wissam yang tewas dalam serangan udara Israel, berduka atas kematian mereka di Rafah pada hari Minggu (3/3/2024) 

Selain suami dan anak, Rania juga kehilangan saudara perempuannya, keponakannya, sepupunya yang sedang hamil, dan kerabat lainnya.

Farouq Abu Anza, seorang kerabatnya, mengatakan sekitar 35 orang tinggal di rumah tersebut, beberapa di antaranya mengungsi dari daerah lain.

Dia mengatakan mereka semua adalah warga sipil, kebanyakan anak-anak, dan tidak ada militan di antara mereka.

Rania dan suaminya, Wissam, keduanya berusia 29 tahun, menghabiskan satu dekade mencoba untuk memiliki anak.

Dua putaran IVF gagal, tetapi setelah putaran ketiga, Rania mengetahui bahwa dia hamil awal tahun lalu.

Si kembar lahir pada 13 Oktober, hanya beberapa hari setelah perang Israel-Hamas meletus.

Suaminya, seorang buruh harian, sangat bangga sehingga dia bersikeras menamai anak perempuannya itu dengan namanya sendiri, katanya.

Hingga hari Sabtu, keluarga Abu Anza relatif beruntung.

Abu Anza menggendong jenazah anak-anaknya di luar rumah sakit Al-Najjar di Rafah pada hari Minggu (3/3/2024).
Abu Anza menggendong jenazah anak-anaknya di luar rumah sakit Al-Najjar di Rafah pada hari Minggu (3/3/2024). (EPA-EFE)

Rafah terhindar dari kehancuran besar di Gaza utara dan kota Khan Younis di selatan, tempat tank-tank Israel dan pasukan darat memerangi militan blok demi blok setelah gelombang serangan udara.

Rafah juga berada di wilayah Gaza di mana bantuan kemanusiaan masih bisa disalurkan.

Baca juga: Warga Israel Panic Buying Generator Listrik, Takut Perang dengan Hizbullah Meletus

Namun Israel mengatakan Rafah akan menjadi pengungsi berikutnya.

Sekitar 1,5 juta orang yang mengungsi di sana akan direlokasi, tanpa menyebutkan lokasinya.

“Kami tidak punya hak,” kata Rania.

“Saya kehilangan orang-orang yang saya sayangi. Saya tidak ingin tinggal di sini."

"Saya ingin keluar dari negara ini. Saya bosan dengan perang ini.”

Update Perang Israel-Hamas

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved