Penembakan di Stasiun Kereta Bawah Tanah New York, 1 Orang Tewas, Pelaku Masih Buron

Polisi tidak menutup kemungkinan ada lebih dari satu orang yang melepaskan tembakan.

Wakil komisaris informasi publik polisi, Tarik Sheppard, menyampaikan pesan tegas kepada penembak.

“Anda sekarang adalah orang yang paling dicari di NYPD dan ada detektif terhebat di dunia yang sedang mencari Anda,” kata Sheppard.

Ia meminta kepada pelaku untuk menyerahkan diri.

“Kami menyarankan Anda menyerahkan diri karena Anda tidak akan berhasil," tegasnya.

Keterangan Saksi

Menurut keterangan saksi yang berada di lokasi kejadian, Efrain Feliciano, 61 tahun, ia mendengar suara teriakan 2 orang anak dan juga suara tembakan.

“Kereta datang dan ada dua anak berteriak. Setidaknya ada enam tembakan.” kata saksi Efrain Feliciano, 61 tahun, kepada Daily News.

Ia juga mengaku melihat peluru yang ditembakkan ke arah dinding.

“Saya melihat kilauan saat peluru menghantam dinding,” tambahnya.

Video dari helikopter berita televisi menunjukkan kereta berhenti di stasiun dan bukti berwarna oranye terlihat di peron, yang berjarak tiga pemberhentian di utara Yankee Stadium.

“Itu benar-benar kekacauan,” kata Luis Rodriguez, 34, kepada The New York Post.

“Itu membuatmu takut naik kereta," tambahnya,

Kekerasan di Sistem Kereta Bawah Tanah Melonjak

Selama beberapa tahun terakhir, ketakutan akan kekerasan di sistem kereta bawah tanah melonjak setelah beberapa insiden terjadi.

Salah satunya adalah penembakan massal oleh seorang pria yang secara acak menembak dan melukai 10 orang di dalam kereta api di Brooklyn pada tahun 2022.

Menurut laporan AP News, kejahatan di kota New York secara keseluruhan telah menurun sejak pandemi Covid-19.

Jumlah orang yang tertembak di seluruh kota turun 39 persen tahun lalu dibandingkan tahun 2022.

Menurut statistik Otoritas Transportasi Metropolitan, pembunuhan di sistem kereta bawah tanah juga menurun tahun lalu, dari 10 menjadi 5.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)