Konflik Palestina Vs Israel
PMI Distribusikan Bantuan untuk Warga Gaza, Buka Layanan Dapur Umum, Masak Pakai Kayu Bakar
Palang Merah Indonesia (PMI) mendistribusikan bantuan untuk Warga Gaza, para kru PMI membuka Layanan Dapur Umum.
Kepala Markas Pusat PMI Arifin Muh Hadi mengatakan pihaknya dan Bulan Sabit Merah Mesir sengaja menjadikan El-Arish sebagai pusat dapur umum karena adanya ketersediaan fasilitas listrik dan juga gas.
Nantinya makanan hasil olahan yang dikerjakan di El Arish tersebut akan didistribusikan ke wilayah Gaza yang bisa ditempuh sekitar 1 jam perjalanan darat.
“Dipilihnya El-Arish sebagai pusat dapur umum ini karena ketersediaan fasilitas gas dan Listrik yang tentunya lebih baik daripada harus membuat dapur umum dalam wilayah Gaza.
Nantinya makan jadi hasil olahan ini akan didistribusikan ke dalam wilayah Gaza yang dapat ditempuh 1 jam perjalanan darat.” Ujar Arifin.
Rencananya fasilitas dapur umum akan dibuka sampai dengan 17 Februari 2024 dan dapat diperpanjang jika keadaan di lapangan masih memungkinkan mengingat konflik antara Hamas dan Pasukan Israel di wilayah Gaza belum menunjukkan tanda-tanda selesai dalam waktu dekat ini.
Bantuan dari Palang Merah Indonesia ini sangat membantu warga Gaza. Pasalnya, banyak sekali warga Gaza yang masih kesulitan mendapatkan makanan dan juga air bersih.
Anak-anak Gaza Kehausan, Cara Mereka Hilangkan Haus
Cara Abdusselam Keskin Anak Gaza Hilangkan Haus, Minum dari Genangan Air Hujan Berlumpur di Jalan
Anak Palestina di Gaza bernama Abdusselam Keskin berusaha bertahan hidup dalam kesulitan yang dihadapi di Gaza.
Rumahnya sudah hancur dibom Israel. Setiap hari, dia harus terbiasa menahan lapar dan haus.
Hujan adalah pertolongan Tuhan untuk bisa mendapatkan air untuk diminum.
Abdusselam Keskin tertangkap kamera sedang meminum air hujan yang masih menggenang.
Warga Palestina terpaksa hidup dalam kondisi yang buruk seperti cuaca, dan terbatasnya akses terhadap makanan dan air di tengah serangan Israel di Jalur Gaza.
Anadolu Agency Video News (AAVN) mendokumentasikan situasi di daerah tersebut dan genangan kecil air hujan di jalan berlumpur, menjadi satu-satunya sumber air minum Keluarga Keskin pada Selasa (6 Februari).
Rekaman memperlihatkan seorang anak bernama Abdusselam Keskin minum dari genangan air hujan berlumpur yang menggenang di depannya karena tidak memiliki sumber air minum lain dekat rumahnya yang hancur di Jalur Gaza.
Sebuah video memperlihatkan seorang anak Palestina terpaksa meminum air hujan yang berlumpur karena kurangnya air minum bersih akibat blokade yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.