Konflik Rusia Vs Ukraina
Rumor Jenderal Zaluzhny Tolak Dipecat Presiden Zelensky Buat Tensi Ukraina Panas, Rusia Buka Suara
Rusia menilai perseteruan antara Zelensky dan Zaluzhny adalah buah dari kegagalan mereka dalam menerapkan strategi militer.
TRIBUNNEWS.COM - Situasi internal Ukraina beberapa hari ini kian tak kondusif akibat meningginya tensi antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan panglima tertinggi di negaranya, Jenderal Valery Zaluzhny.
Bentrokan antara keduanya kian memanas setelah Zelensky dikabarkan memberhentikannya dari jabatan tertinggi militer dalam pertemuan pada hari Senin (29/1/2024).
Zaluzhny yang tak terima dengan keputusan tersebut pun memilih tak menggubris kebijakan tersebut dan secara de facto masih menempati jabatannya hingga kini.
Dikutip Tribunnews dari Washington Post, menurut narasumber anonim mereka yang menjadi pejabat senior di Ukraina, perpecahan tersebut dinilai tak mengejutkan.
Tensi panas antara keduanya disebut telah berbulan-bulan terjadi menurut narasumber tersebut.
Narasumber tersebut menyebut Zelensky mengatakan kepada Zaluzhny bahwa rakyat Ukraina telah lelah berperang demikian juga para pendukung internasional negara tersebut juga dinilai telah melambatkan bantuan militer
Zelensky menilai pemecatan Zaluzhny dan penunjukkan komandan baru akan menyegarkan situasi menurut narasumber tersebut.
Menanggapi hal tersebut, pada hari Senin, juru bicara Zelensky, Serhiy Nykyforov, membantah bahwa Zaluzhny telah dipecat.
"Tidak ada subjek pembicaraan, Tidak ada perintah (pemecatan). Presiden tidak memberhentikan panglima tertinggi." kata Nykyforov kepada wartawan.
Namun saat dikonfirmasi lagi terkait rumor yang kian memanas tersebut, Nykyforov dikabarkan tidak kunjung membalas pesan dari The Washington Post.
Di lain pihak, Rusia mengaku juga ikut memantau perselisihan antara Zelensky dan Zaluzhny.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-706: Zelensky Dituduh Pecat Panglima Valery Zaluzhny
Pada hari Rabu (31/1/2024) Kremlin mengaku pihaknya terus memantau situasi seputar Valery Zaluzhny.
Dikutip Tribunnews dari Guardian, Hal ini diungkapkan oleh juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
"Tentu saja kami mengikuti perkembangan ini. Masih banyak pertanyaan. Tapi satu hal yang pasti, rezim di Kyiv saat ini tengah memiliki banyak masalah" buka Peskov.
"Rumor ini memerlihatkan keadaan tidak berjalan dengan baik di sana." sambungnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.