Jumat, 3 Oktober 2025
Deutsche Welle

PBB: Peran UNRWA di Palestina Tak Dapat Tergantikan

Banyak negara termasuk Jerman menghentikan pendanaan UNRWA, setelah ada tuduhan bahwa beberapa stafnya terlibat dalam serangan 7 Oktober.…

Deutsche Welle
PBB: Peran UNRWA di Palestina Tak Dapat Tergantikan 

Senior koordinator kemanusiaan dan rekonstruksi PBB untuk Gaza memperingatkan pada Selasa (30/01) bahwa tidak ada yang bisa menggantikan peran kemanusiaan selain Badan PBB untuk Pengungsi Palestina UNRWA di Gaza.

"Tidak ada cara bagi organisasi manapun untuk menggantikan atau menyamai kapasitas yang luar biasa, kapasitas UNRWA, kemampuan dan pemahaman mereka terhadap penduduk Gaza," ujar Sigrid Kaag, seorang diplomat Belanda yang berpengalaman.

Beberapa donor utama UNRWA, termasuk Amerika Serikat, Jerman, dan Jepang, telah menghentikan bantuan dana mereka untuk badan PBB tersebut, setelah adanya tuduhan dari Israel bahwa beberapa staf UNRWA ikut terlibat dalam serangan teror Hamas pada 7 Oktober ke Israel. Serangan teror mengerikan itu yang memicu serangan militer Israel ke Jalur Gaza dengan tujuan melumpuhkan Hamas.

UNRWA mengatakan bahwa pihaknya telah bertindak cepat atas tuduhan Israel dengan memecat 12 stafnya dan meluncurkan investigasi serta meninjau kembali kasus tersebut.

Pada Selasa (30/01), Dewan Keamanan PBB menyatakan keprihatinannya atas "situasi kemanusiaan yang sangat mengerikan dan semakin memburuk" di Gaza.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres mengagendakan pertemuan dengan perwakilan negara-negara donatur UNRWA di New York.

Badan-badan amal kecam penghentian dana bantuan UNRWA

Sekelompok badan amal besar, termasuk Oxfam dan Save the Children, mengecam keputusan 12 negara untuk menghentikan bantuan pendanaan mereka terhadap UNRWA.

"Penangguhan pendanaan oleh negara-negara donatur itu akan berdampak pada bantuan penyelamatan nyawa bagi lebih dari dua juta warga sipil, di mana lebih dari separuhnya adalah anak-anak," ungkap badan-badan tersebut dalam sebuah pernyataan bersama.

"Penduduk menghadapi krisis kelaparan yang mengancam dan wabah penyakit di bawah pemboman tanpa pandang bulu yang terus dilakukan Israel," tambah pernyataan tersebut.

Badan-badan amal itu juga menunjukkan bahwa setidaknya 152 staf UNRWA telah terbunuh akibat serangan militer Israel, di mana sedikitnya 145 fasilitas badan PBB itu juga telah hancur dan rusak.

"Jika penghentian pendanaan ini tidak dibatalkan, kita mungkin akan melihat kehancuran total dari respons kemanusiaan yang sudah terbatas di Gaza," kata badan-badan amal tersebut, seraya menyerukan kepada banyak negara untuk "membalikkan keputusan penghentian dana ini."

WHO: Perdebatan UNRWA 'pengalihan isu' dari krisis di Gaza

Menyusul keputusan dihentikannya pendanaan UNRWA di Gaza, Organisasi Kesehatan Dunia WHO juga mendesak negara-negara donatur untuk tidak "teralihkan perhatiannya".

"Aksi kriminal tidak akan pernah bisa dibiarkan begitu saja," ujar juru bicara WHO Christian Lindmeier dalam sebuah jumpa pers di Jenewa. "Namun diskusi ini... [adalah] pengalihan perhatian dari apa yang sebenarnya terjadi setiap hari, setiap jam, setiap menit di Gaza."

Lindmeier menambahkan bahwa, "ini adalah pengalihan perhatian dari upaya untuk mencegah listrik masuk ke Gaza. "Ini juga merupakan pengalihan perhatian dari penembakan menyeluruh terhadap populasi yang terjadi terus menerus, bahkan di beberapa daerah yang sebelumnya ditetapkan sebagai daerah yang aman. Ini adalah pengalihan perhatian dari serangan terhadap tempat penampungan, sekolah, rumah sakit."

Operasi-operasi militer Israel di Gaza sedikitnya telah menewaskan lebih dari 26.700 orang, menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas. Sebagian besar korban tewas adalah perempuan dan anak-anak.

Halaman
12
Sumber: Deutsche Welle
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved