Konflik Palestina Vs Israel
Australia Kecewa Netanyahu Tolak Seruan Pembentukan Negara Palestina: Merusak Prospek Perdamaian
Pemerintah Australia mengatakan pernyataan Netanyahu telah merusak prospek perdamaian.
Menteri Pertahanan Inggris, Grant Shapps, juga mengatakan pernyataan Netanyahu mengecewakan, meskipun hal tersebut tidak mengejutkan.
Komentar tersebut akan mengurangi harapan di beberapa kalangan bahwa krisis Gaza dapat mengakibatkan para pemimpin Israel dan Palestina memulai kembali perundingan diplomatik dan memulai proses perdamaian yang terbengkalai.
Sebelumnya, Netanyahu menegaskan posisinya, yang telah ia pegang selama sebagian besar karier politiknya dan diulangi pada awal pekan ini.
“Dalam percakapannya dengan Presiden Biden, Perdana Menteri Netanyahu menegaskan kembali kebijakannya bahwa setelah Hamas dihancurkan, Israel harus mempertahankan kendali keamanan atas Gaza untuk memastikan bahwa Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel, sebuah persyaratan yang harus dipenuhi, bertentangan dengan tuntutan kedaulatan Palestina," kata Kantor PM Israel, Sabtu (20/1/2024), dikutip dari BBC.
Netanyahu berkali-kali menyatakan penolakannya terhadap negara Palestina mana pun sejak melancarkan perang di Gaza.
Namun, Israel tetap mengikuti sikap pemerintahan Joe Biden mengenai masalah tersebut.

Sementara itu, Netanyahu sempat melakukan percakapan telepon dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.
AS yakin solusi dua negara sangat penting bagi stabilitas jangka panjang.
Namun, pada pekan ini, Gedung Putih mengakui pemerintah AS dan Israel melihat sesuatu secara berbeda.
Baca juga: Meski Ditolak Netanyahu, Diplomat Swedia Tegaskan Solusi Dua Negara Satu-satunya Solusi yang Layak
Joe Biden menegaskan solusi dua negara masih mungkin dilakukan dengan Netanyahu.
"Ada beberapa jenis solusi dua negara. Ada sejumlah negara anggota PBB yang tidak memiliki militer sendiri," ujarnya, Minggu (21/1/2024).
Pembicaraan perdamaian yang didukung AS menuju apa yang disebut “solusi dua negara” yang akan menjadikan Israel hidup berdampingan dengan negara Palestina di Gaza, Tepi Barat yang diduduki, dan Yerusalem Timur, gagal satu dekade lalu.
Update Konflik Palestina-Israel
Diberitakan Al Jazeera, setidaknya 190 orang tewas dan 340 luka-luka di Gaza selama 24 jam terakhir.
Puluhan orang dilaporkan tewas di kota selatan Khan Younis yang terkepung ketika pasukan Israel menargetkan rumah sakit, ambulans, dan sekolah tempat ribuan warga sipil berlindung.
Dr Ahmed al-Moghrabi, kepala bedah plastik dan luka bakar di Rumah Sakit Nasser Khan Younis, mengatakan "ada pengeboman di sekitar kita”.
Setidaknya 25.295 orang telah tewas dan 63.000 orang terluka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas 7 Oktober mencapai 1.139 orang.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.