Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Kecam Pihak yang Terlibat Perang Gaza, Sekjen PBB: Mereka Menginjak-injak Hukum Internasional

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menolak seruan sejumlah pihak untuk melakukan gencatan senjata.

Yuki IWAMURA / AFP
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menolak seruan sejumlah pihak untuk melakukan gencatan senjata. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, DAVOS – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres mengutuk pihak-pihak yang terlibat dalam konflik di Gaza, seraya mengatakan bahwa mereka telah “menginjak-injak” hukum internasional.

Berbicara di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Guterres mengatakan pihak-pihak yang bertikai “mengabaikan hukum internasional, menginjak-injak Konvensi Jenewa, dan bahkan melanggar Piagam PBB”.

“Dunia hanya berdiam diri ketika warga sipil, sebagian besar perempuan dan anak-anak, terbunuh, cacat, dibombardir, dipaksa meninggalkan rumah mereka dan tidak diberi akses terhadap bantuan kemanusiaan,” kata Guterres.

Baca juga: Menteri Israel Ben-Gvir Kembali Usir Warga Palestina dari Gaza: Tak Ada Cara Lain

“Saya mengulangi seruan saya untuk segera melakukan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza, dan sebuah proses yang mengarah pada perdamaian berkelanjutan bagi Israel dan Palestina, berdasarkan solusi dua negara,” sambungnya.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menolak seruan sejumlah pihak untuk melakukan gencatan senjata, dengan mengatakan Israel akan melanjutkan serangannya di Gaza sampai mereka mengalahkan kelompok militan Palestina Hamas dan memulihkan tawanan yang disandera di sana.

Pengeboman dan serangan darat Israel di daerah kantong Palestina sebagai respons terhadap serangan Hamas telah membuat sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza meninggalkan rumah mereka.

Hal ini juga menyebabkan krisis kemanusiaan yang parah karena pengiriman makanan, bahan bakar dan pasokan medis sangat dibatasi.

Militer Israel baru-baru ini memfokuskan serangannya di ujung selatan wilayah kantong tersebut, tempat hampir 2 juta orang berlindung di tenda-tenda dan akomodasi sementara lainnya, setelah fase awal perang berpusat di utara.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved