Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Serangan Houthi ke Laut Merah Hancurkan Reputasi Dagang Israel, Patahkan Ambisi Jadi Eksportir LNG

Perekonomian Israel terancam merosot akibat terus memanasnya situasi Laut Merah oleh serangan brutal milisi Houthi ke belasan kapal dagang Israel.

Yossi Aloni/Flash90/Times of Israel
Ilustrasi - Sebuah aktivitas pembangunan proyek properti di Kota Tel Aviv, Israel, pada 30 Juni 2023. 

Serangan Houthi ke Laut Merah Hancurkan Reputasi Dagang Israel, Patahkan Ambisi Jadi Eksportir Utama LNG

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, TEL AVIV – Perekonomian Israel terancam merosot akibat terus memanasnya  situasi di Laut Merah karena serangan brutal milisi Houthi ke belasan kapal dagang Israel dan para sekutunya yang nekat melintasi kawasan Laut Merah.

“Serangan Houthi ke kapal kargo di Laut Merah memiliki risiko jangka panjang tak hanya untuk perdagangan global namun terhadap perekonomian Israel,” kata para analis Al Jazeera.

Ketegangan ini pertama kali terjadi sejak November tahun lalu, tepatnya pasca Israel melakukan agresi ke Hamas hingga memicu aksi genosida yang menyebabkan korban tewas di Gaza melonjak mencapai 24.000 ribuan jiwa.

Reputasi Dagang Israel Hancur

Pejabat Houthi menilai blokade dan penyerangan yang mereka lakukan adalah bentuk protes terhadap agresi Israel di Gaza, Palestina.

Namun buntut dari serangan itu, satu-satunya Pelabuhan Laut Merah milik Israel di Eilat melaporkan penurunan aktivitas sebesar 85 persen.

Ini terjadi usai 180 kapal dagang internasional tmulai mengalihkan rute pelayaran menuju Cape of Good Hope untuk menghindari Laut Merah yang tengah dikuasai Houthi.

Para analis khawatir apabila gangguan Houthi Yaman terus terjadi dalam jangka waktu yang lama, maka hal ini berpotensi menghancurkan reputasi israel yang selama ini dikenal sebagai mitra dagang yang aman.

Baca juga: Aktivitas di Pelabuhan Eilat Israel Anjlok 85 Persen Imbas Serangan Houthi di Laut Merah

“Koalisi pimpinan AS telah berusaha menghalangi Houthi dengan menempatkan kapal perusak dan platform militer lainnya di Laut Merah. Namun Houthi tidak punya niat untuk berhenti mengakhiri perangnya,” ujar para analis.

“Situasi ini mengganggu rantai pasokan global lantaran beberapa pengirim barang menolak kargo Israel hingga merugikan ekonomi negara dalam jangka waktu panjang,” imbuh mereka.

Israel Gagal Jadi Pemasok Top Gas LNG

Tak hanya itu dampak lain yang ditimbulkan dari serangan Houthi juga berdampak buruk bagi sektor bisnis gas alam cair (LNG) Israel.

Sebelum konflik laut Tengah memanas, Israel sempat berambisi menjadi eksportir Gas Alam Cair (LNG) terbesar di pasar internasional.

Namun akibat serangan brutal di kawasan itu, Israel semakin kesulitan untuk mengirimkan pasokan  LNG-nya.

Baca juga: Bisnis Properti Israel Hancur Lebur Sejak Perang dengan Hamas di Gaza, Transaksi Merosot Tajam

Alhasil, banyak mitra Israel yang memilih untuk beralih ke pasar lainnya yang jauh lebih aman.

“Serangan Houthi menyebabkan penundaan, karena kemacetan di pelabuhan ini membuat para pemasok asal Israel mengirimkan barangnya jauh lebih lama dari biasanya,” ujar Drewry World Container Index, yang melacak pelayaran di delapan rute utama antara AS, Eropa, dan Asia.

Inflasi Israel di Depan Mata

Alasan ini yang menyebabkan Israel merugi hingga sepuluh setengah miliar shekel, atau sekitar 3 miliar dolar AS, memicu tekanan inflasi dalam jangka pendek hingga Bank Sentral Israel, terpaksa memangkas suku bunga acuan untuk pertama kalinya sejak 2020, dari awalnya 4,75 persen menjadi 4,5 persen.

Selain memicu krisis, perang juga membuat tingkat kemiskinan Israel melonjak tajam.

Menurut catatan tahunan yang dirilis perusahaan riset Alternative Poverty Report sebanyak 19,7 persen warga Israel kini kehilangan pendapatan imbas agresi perang.

Baca juga: Serangan Houthi di Laut Merah Bikin Pendapatan Mesir dari Terusan Suez Ambles 40 Persen

Dampak lain yang ditimbulkan dari perang sebanyak 79,3 persen warga Israel menderita penyakit kronis lantaran kesulitan mendapatkan akses perawatan kesehatan gratis.

Bahkan 81,6 penerima bantuan lanjut usia hidup dalam kemiskinan dan terancam menghadapi kerawanan pangan yang parah.

"Tanpa melakukan penyesuaian anggaran yang diperlukan, hal ini dapat merugikan pertumbuhan ekonomi dan menyebabkan memburuknya rasio utang terhadap PDB. Selama beberapa tahun ke depan, akan berdampak negatif pada ekonomi Israel," jelas pimpinan Bank Sentral Israel Amir Yaron .

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved