Italia Tolak Ajakan AS Gabung ke Koalisi untuk Hajar Militan Houthi Yaman

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, MILAN – Italia menolak bergabung dengan koalisi yang dimotori Amerika Serikat (AS) dan Inggris untuk menghajar kelompok bersenjata Houthi di Yaman yang selama ini dianggap sudah mengggangu kepentingan mereka di Laut Merah.

Sebuah sumber mengatakan Italia akan lebih memilih strategi yang “menenangkan” di Laut Merah.

Sumber yang tidak disebutkan namanya itu juga mengatakan bahwa Pemerintah Italia memerlukan dukungan parlemen untuk mengambil bagian dalam tindakan militer apa pun, sehingga persetujuan cepat tidak mungkin dilakukan.

Awal pekan ini Menteri Pertahanan Italia Guido Crosetto mendesak Houthi untuk menghentikan serangan terhadap kapal komersial di Laut Merah.

“Serangan Houthi harus segera dihentikan agar tidak mengganggu aktivitas pelayaran di Laut Merah,” kata Croseetto.

Sebelumnya, Italia telah mengirim kapal angkatan laut mereka ke wilayah tersebut menyusul permintaan bantuan dari pemilik kapal. Meski begitu, Italia tidak ikut serta dalam misi yang dipimpin AS.

AS dan Inggris Kompak Serang Houthi

AS dan Inggris telah menyerang berbagai sasaran yang menargetkan Houthi di Yaman pada Kamis (11/1/2024), sementara Belanda, Australia, Kanada dan Bahrain memberikan dukungan logistik dan intelijen.

Baca juga: Iran Sita Kapal Tanker St Nicholas Milik AS di Teluk Oman, Washington Meradang

Serangan itu merupakan respons terhadap serangan berulang-ulang Houthi terhadap kapal-kapal niaga yang berlayar di Laut Merah yang merupakan salah satu jalur perdagangan tersibuk di dunia.

Baca juga: Houthi Bersumpah Serang Pangkalan Militer AS & Inggris jika Keduanya Terus Gempur Yaman

Kelompok Houthi didukung Iran. Mereka menegaskan berbagai serangan mereka atas kapal-kapal barang di Laut Merah yang terafiliasi dengan Israel, merupakan tanda solidaritas Houthi terhadap perjuangan Hamas melawan Israel yang melakukan tindakan genosida di Gaza.