Konflik Palestina Vs Israel
Tolak Pembebasan Sandera sebelum Agresi Israel Mandek, Abu Ubaida: Ini Prioritas Kami
Sayap militer kelompok Palestina Hamas mengatakan pada Kamis bahwa agresi Israel di Jalur Gaza adalah prioritas mereka.
TRIBUNNEWS.COM - Sayap militer kelompok Palestina, Hamas mengatakan, agresi Israel di Jalur Gaza adalah prioritas mereka.
“Prioritas kami adalah menghentikan agresi terhadap rakyat kami di Gaza, dan tidak ada prioritas lain yang mendahuluinya,” kata Abu Ubaida pada Kamis (28/12/2023), dikutip dari Anadolu.
Dalam rekaman video yang disiarkan di saluran satelit Al-Jazeera, juru bicara Brigade Al-Qassam, Abu Ubaida menegaskan kembali penolakan mereka terhadap kesepakatan atau negosiasi pertukaran sandera tanpa terpenuhinya syarat ini.
"Kami tidak akan menerima kesepakatan atau proposal pertukaran (tahanan) apa pun sebelum agresi terhadap rakyat kami di Gaza benar-benar dihentikan," jelasnya.
Ia juga mengatakan sejak peristiwa 7 Oktober hingga hari ini akan selalu dalam ingatan warga Palestina.
"Hari 7 Oktober dan hari-hari berikutnya tertanam dalam ingatan rakyat kita, bangsa kita, dan dunia bebas, serta dalam ingatan dan kesadaran penjajah Zionis."
"Peristiwa ini akan tetap terukir sebagai momen yang menentukan dalam perjuangan bersejarah rakyat kita melawan entitas pendudukan ini," jelasnya, dikutip dari Palestine Chronicle.
Baca juga: Hari Ke-85 Agresi Militer Israel ke Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 21.300 Orang
Abu Ubaida juga mengumumkan para pejuang telah menghancurkan 835 kendaraan Israel.
"Telah menghancurkan lebih dari 825 kendaraan militer, termasuk pengangkut personel lapis baja, tank, buldoser dan truk sejak awal serangan darat (Israel)," jelasnya.
Sementara itu, perwakilan utama Hamas di Lebanon dan anggota politbiro Hamas, Osama Hamdan mengatakan dalam konferensi pers di Ibu Kota Lebanon, Beirut, apapun usulan dapat terjadi jika agresi Israel dihentikan.

"Usulan apa pun untuk sepenuhnya dan pada akhirnya menghentikan agresi Israel yang sedang berlangsung terhadap Israel di Jalur Gaza," jelasnya.
Pernyataan dari Hamdan dan Abu Ubaida muncul beberapa jam setelah pengumuman resmi Mesir di Kairo yang menyajikan usulan kerangka kerja untuk mengakhiri perang yang sedang berlangsung melawan Jalur Gaza.
Ini mencakup tiga tahap berturut-turut dan saling berhubungan yang berpuncak pada gencatan senjata.
Sebagai informasi, srael telah membombardir Jalur Gaza dari udara dan darat, melakukan pengepungan, dan melancarkan serangan darat sebagai pembalasan atas serangan pada 7 Oktober 2023.
Hingga saat ini, sebanyak 21.320 warga Gaza telah terbunuh dan 55.603 lainnya terluka dalam serangan gencar Israel.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.