Berita Populer Hari Ini
Populer Internasional: Netanyahu Berencana Pindahkan Penduduk Palestina - Ekonomi Israel Morat-marit
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya rencana Netanyahu yang ingin memindahkan warga Palestina ke luar negeri, dikecam Hamas.
TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.
Perang Israel-Hamas di Jalur Gaza masih mendominasi berita populer internasional hari ini.
PM Israel Benjamin Netanyahu berencana memindahkan warga Palestina ke luar negeri.
Sementara itu, Mesir mengajukan proposal gencatan senjata, yakni meminta Israel tarik penuh pasukan dan pembentukan pemerintahan teknokratis baru di Gaza dan Tepi Barat.
Di tengah perang, ekonomi Israel rupanya morat-marit, warganya terlilit utang hingga anak-anak dipaksa puasa.
Selengkapnya, berikut berita populer Internasional dalam 24 jam terakhir.
Baca juga: Hamas Ledakkan Terowongan yang Dibuka Israel di Gaza, 8 Tentara Tewas
1. Netanyahu akan Pindahkan Penduduk Palestina ke Luar Negeri, Hamas: Ide Konyol Israel
Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengomentari pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang mengusulkan agar komunitas internasional membantu migrasi sukarela warga Palestina ke luar negeri.
“Apa yang dikatakan oleh penjahat perang Netanyahu tentang pekerjaannya dengan negara-negara untuk meloloskan rencana imigrasi sukarela bagi rakyat Palestina dari Jalur Gaza adalah rencana yang tidak masuk akal,” kata Brigade Al-Qassam dalam unggahan di Telegram, Senin (25/12/2023).
Hamas menambahkan, apa yang disampaikan Netanyahu adalah upaya memasarkan ilusi untuk memperpanjang agresi setelah ia dan pasukan Israel gagal mencapai tujuan di Jalur Gaza.
"Rencana konyol (oleh Netanyahu) adalah upaya memasarkan ilusi karena kegagalan pasukannya di Jalur Gaza," lanjutnya.
"Netanyahu berpikir ia dapat melarikan diri dari hak untuk menghentikan agresi dan perang genosida," tambahnya.
“Orang-orang Palestina menegaskan posisi tegas mereka dalam menolak deportasi dan pengungsian. Tidak ada imigrasi dan pilihan selain tetap tinggal di tanah kami, dan tidak akan membiarkan musuh aneh ini mengganggu tanah kami untuk meloloskan rencana apapun yang melenyapkan tujuan kami atau menjauhkan rakyat kami dari tanah dan tempat suci kami,” lanjutnya.
2. Proposal Mesir: Israel Tarik Penuh Pasukan, Bentuk Pemerintahan Baru di Gaza dan Tepi Barat

Baca juga: Dua Tentara Israel Tewas Kena Tembak Tank Sendiri, IDF: Tidak Sengaja, Dikira Hamas
Mesir telah mengusulkan rencana ekstensif untuk gencatan senjata dan situasi pascaperang di Gaza yang mencakup penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza dan pembentukan pemerintahan teknokratis baru di Gaza dan Tepi Barat.
Usulan tersebut, yang dilaporkan oleh beberapa media, menguraikan penghentian permusuhan multi-tahap yang pada akhirnya akan menyebabkan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza dan pemerintahan bersatu Palestina yang mengawasi daerah kantong tersebut.
Rencananya mencakup beberapa pertukaran tawanan. Tahap pertama adalah Hamas dan kelompok bersenjata Palestina melepaskan semua tawanan sipil yang ditahan di Gaza dengan imbalan sejumlah warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel melalui negosiasi.
Hasilnya adalah gencatan senjata dan jeda pertempuran antara tujuh hingga 10 hari.
Kemudian pada tahap kedua, Hamas akan membebaskan seluruh tentara perempuan Israel yang ditawan, dan Israel akan kembali membebaskan tahanan Palestina lainnya.
3. Abu Ubaida: Hamas Serang 40 Tentara Israel yang Sembunyi di Jabalia

Baca juga: Abu Ubaida Umumkan Kesuksesan Hamas dalam 4 Hari Terakhir, Unit Yahalom Masuk ke Dalam Jebakan
Abu Ubaida, juru bicara Brigade Al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas, mengumumkan pejuangnya berhasil menyerang 40 tentara Israel yang tergabung dalam pasukan khusus.
Mereka menjadi sasaran Brigade Al-Qassam setelah ketahuan sedang bersembunyi di dalam sebuah rumah di Jabalia, Jalur Gaza utara.
“Mujahidin Al-Qassam mampu menargetkan pasukan khusus Zionis, yang terdiri dari faksi yang diperkuat 40 tentara, yang bersembunyi di sebuah rumah di daerah Jabalia Al-Balad, utara Jalur Gaza,” kata Abu Ubaida dalam sebuah video di saluran Telegram Brigade Al-Qassam, Senin (25/12/2023) malam.
“Penargetannya adalah dengan peluru anti-benteng (TBG), yang menyebabkan semua anggotanya terbunuh atau terluka,” lanjutnya.
Ia juga mengumumkan keberhasilan Brigade Al-Qassam yang meluncurkan rudal ke arah tentara Israel di Khan Yunis, Jalur Gaza selatan.
4. Ekonomi Israel Morat-marit karena Perang dengan Hamas, Warga Terlilit Utang, Anak-anak Dipaksa Puasa

Perekonomian Israel benar-benar terguncang karena perangnya melawan Hamas di Gaza terus berlarut-larut.
Perang yang terjadi sejak 7 Oktober 2023 ditandai oleh serbuan pasukan terjun payung Hamas ke wilayah selatan Israel hingga menjelang akhir Desember ini masih terus berlangsung.
Lebih dari 20.000 ribu warga Gaza meninggal jadi sasaran gempuran serangan udara Israel. Sementara, sepertiga dari sekitar 5.000 tentara Israel yang ditempatkan di Gaza dikabarkan tewas menurut klaim Hamas.
Di dalam negeri, Israel dikabarkan mulai menelantarkan warganya yang biasa mendapatkan santunan dengan dalih untuk menekan pembengkakan negara di tengah situasi perang di Gaza.
Yang mengkhawatirkan, imbas dari pemangkasan tersebut 81,8 persen penerima bantuan dilaporkan terlilit utang.
(Tribunnews.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.