Konflik Palestina Vs Israel
Bertugas di Brigade Golani, Tentara Israel Nangis di Rapat Knesset: Kami Tak Punya Uang
Tentara Israel menangis di rapat Knesset, mengatakan ia tidak punya uang karena tidak diberi kompensasi oleh pemerintah Israel.
TRIBUNNEWS.COM - Para tentara cadangan Israel menyatakan kemarahannya di Knesset setelah mereka terlibat dalam perang di Jalur Gaza dan kurangnya bantuan dari pemerintah.
Seorang tentara Israel, Lior Moshayev, menangis di depan Komite Keuangan Israel di Knesset, yang dihadiri oleh tentara cadangan Israel.
Lior Moshayev adalah tentara yang bertugas di Brigade Golani, pasukan elit Israel yang baru-baru ini ditarik dari Jalur Gaza setelah menderita kerugian besar.
"Kami berjuang atas nama Anda di Gaza. Semua bisnis kami telah runtuh. Saya tidak punya uang untuk membeli susu untuk putri saya. Kulkas saya kosong!” kata Lior Moshayev, menggambarkan keluarganya yang mengalami krisis pangan, dikutip dari Sky News, Rabu (27/12/2023).
Dalam pidatonya di Knesset, Lior Moshayev bercerita, dia dan saudaranya direkrut oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Dia berada di Brigade Golani di Jalur Gaza dan saudaranya berada di Israel utara, yang melawan peluru dan rudal Hizbullah di Lebanon.
Baca juga: Hamas Rilis Video Penyergapan: Jebak 5 Tentara Israel di Sebuah Rumah yang Siap Diledakkan
"Kami tidak berpikir dua kali ketika kami direkrut pada hari pertama. Kami meninggalkan keluarga dan pekerjaan kami lalu pergi," katanya.
Lior Moshayev mengatakan ia mungkin akan dikirim ke Gaza lagi.
"Saya bertempur di Shujaiya beberapa hari yang lalu dan sepertinya saya akan (dikirim) ke sana lagi," katanya.
Ketika ia menceritakan keruntuhan bisnisnya, ia menggambarkan situasinya sebagai sebuah bencana.
"Ketika saya pergi keluar, saya tidak tahu bagaimana membiayai hari saya. Saya takut membayar susu untuk putri saya dengan kartu kredit dan kulkas kami kosong,” tambahnya.

Baca juga: Serangan Darat Israel di Gaza Telah Meluas hingga ke Kamp Pengungsian Perkotaan
Tentara Israel: Kami Tak Terima Satu Shekel Pun
Lior Moshayev mengatakan dia tidak menerima satu Shekel (mata uang Isral) pun, padahal dia mempertaruhkan nyawanya dengan tembakan peluru yang melewati kepalanya.
Perwakilan otoritas pajak Israel kemudian bertanya padanya, mengapa ia tidak mengajukan klaim kompensasi.
"Saya tidak diizinkan membawa ponsel ke Gaza," kata Lior Moshayev, dikutip dari The Times of Israel.
The Times of Israel mengatakan pejabat Israel mengakui meski banyak tentara cadangan yang menerima bantuan pemerintah, masih banyak di antara mereka yang mengalami krisis keuangan yang parah.
Keluarga dari para tentara cadangan mulai mengorganisir program bantuan dari masyarakat untuk mencegah runtuhnya perekonomian mereka.
Israel telah memanggil 300.000 tentara cadangan pada minggu pertama menyusul serangan Hamas pada Sabtu (7/10/2023).

Baca juga: Israel Siap Hentikan Kerja Sama dengan PBB Jika Terus Membela Hamas
Hamas Palestina vs Israel
Perang Israel dan Hamas semakin memanas setelah Israel melakukan pengeboman besar-besaran untuk menanggapi Hamas yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.
Hamas mengatakan serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.
Kelompok tersebut menculik 240 orang dari wilayah Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel, yang direvisi menjadi 1.147.
Setelah pertukaran sandera selama 7 hari yang dimulai Jumat (24/11/2023), kurang lebih 138 sandera masih ditahan Hamas di Jalur Gaza.
Sementara itu pembalasan Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 20.915 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Selasa (26/12/2023), lebih dari 2,2 juta warga Palestina menjadi pengungsi, dikutip dari Al Jazeera.
Kekerasan juga meningkat di Tepi Barat, terutama setelah Israel melakukan penyerbuan besar-besaran ke wilayah yang dikuasai Otoritas Pembebasan Palestina (PLO) tersebut.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.