Selasa, 30 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hormati Sandera Wanita, Hamas Jabat Tangan dengan Telapak Dibalut Handuk

Chen Almog Golstein, mantan sandera wanita Israel yang dibebaskan Hamas, mengatakan anggota Hamas menjabat tangannya dengan dibalut handuk.

Tangkapan layar tayangan Al Jazeera
Chen Almog Goldstein (kanan) dan putrinya, Agam (kiri). Mereka adalah dua warga Israel yang dibebaskan oleh Hamas pada 26 November 2023 setelah disandera sejak 7 Oktober 2023. 

"Para penjaga (Hamas) yang menyandera kami (di Gaza), melindungi kami dengan tubuh mereka dari pemboman tentara (Israel). Kami sangat penting bagi mereka," kata Chen Almog Goldstein.

Selama disandera, Chen Almog Goldstein bertanya kepada anggota Hamas yang menjaganya, apakah Hamas akan membunuh mereka.

"Ketika kami bertanya kepada mereka apakah mereka akan membunuh kami, mereka menjawab 'Kami mati sebelum Anda mati'," katanya.

Anggota Hamas yang menjaganya berada dekat dengan para sandera dan mereka tidak tinggal sendirian sesaat pun.

Selama penyanderaan, Chen Almog Goldstein takut jika tentara Israel menemukan mereka dan menargetkan anggota Hamas yang sedang menjaganya dengan serangan udara, yang akan membahayakan dia dan ketiga anaknya.

Gambar yang diambil dari Israel selatan dekat perbatasan dengan Jalur Gaza pada 21 Desember 2023, menunjukkan tentara Israel masuk dengan berjalan kaki ke Jalur Gaza di tengah pertempuran yang sedang berlangsung dengan kelompok militan Hamas.
Gambar yang diambil dari Israel selatan dekat perbatasan dengan Jalur Gaza pada 21 Desember 2023, menunjukkan tentara Israel masuk dengan berjalan kaki ke Jalur Gaza di tengah pertempuran yang sedang berlangsung dengan kelompok militan Hamas. (JACK GUEZ / AFP)

Baca juga: Ratusan Tentara Israel Tewas di Gaza, Netanyahu: Perang Berlanjut Kami Tak Akan Berhenti Lawan Hamas

Hamas Palestina vs Israel

Perang Israel dan Hamas semakin memanas setelah Israel melakukan pengeboman besar-besaran untuk menanggapi Hamas yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Hamas mengatakan serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.

Kelompok tersebut menculik 240 orang dari wilayah Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel, yang direvisi menjadi 1.147.

Setelah pertukaran sandera selama 7 hari yang dimulai Jumat (24/11/2023), kurang lebih 138 sandera masih ditahan Hamas di Jalur Gaza.

Sementara itu pembalasan Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 20.424 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Senin (25/12/2023), lebih dari 2,2 juta warga Palestina menjadi pengungsi, dikutip dari Al Jazeera.

Kekerasan juga meningkat di Tepi Barat, terutama setelah Israel melakukan penyerbuan besar-besaran ke wilayah yang dikuasai Otoritas Pembebasan Palestina (PLO) tersebut.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved