Konflik Palestina Vs Israel
Hormati Sandera Wanita, Hamas Jabat Tangan dengan Telapak Dibalut Handuk
Chen Almog Golstein, mantan sandera wanita Israel yang dibebaskan Hamas, mengatakan anggota Hamas menjabat tangannya dengan dibalut handuk.
TRIBUNNEWS.COM - Seorang warga Israel yang dibebaskan oleh Hamas pada 26 November 2023, menceritakan pengalamannya kepada Channel 12 Israel.
Wanita bernama Chen Almog Goldstein (48) mengatakan ia disandera bersama putrinya, Agam (17), serta putranya Gal (11) dan Tal (9).
Chen Almog Goldstein mengatakan, anggota Hamas yang menjaganya sangat menghormati dia dan ketiga anaknya.
Setelah diculik, Chen Almog Goldstein disapa oleh seorang anggota Hamas dan berjabat tangan dengannya menggunakan handuk.
"Dia membawa handuk dan meletakkannya di tangannya sebelum menyapa saya," kata Chen Almog Goldstein kepada Channel 12 Israel yang dirilis Minggu (24/12/2023).
"Mengapa menggunakan handuk?" tanya wartawan Israel.
"Mereka menghormati perempuan. Bagi mereka, perempuan adalah suci dan tidak boleh menyentuh mereka," jawab Chen Almog Goldstein.
Baca juga: 2 Mantan Sandera: Hamas Siap Mati saat Lindungi Kami dari Bom Israel di Gaza
Wanita itu juga menceritakan kedua putranya, Gal dan Tal, yang bermain dengan anggota Hamas.
"Mereka bermain dan menggambar. Penjaga kami (anggota Hamas) bahkan mengajari mereka beberapa Shaddah (permainan kartu)," katanya.
Sementara itu putrinya, Agam, menambahkan bahwa ibunya mendapat nama Arab dari anggota Hamas yang bersama mereka.
"Mereka juga memberinya nama Arab yang sangat indah. Mereka menyebutnya 'Salsabil' yang berarti air tawar," kata Agam.
Agam mengatakan ia juga mendapat perlakuan yang baik dari Hamas meski tidak bisa memaafkan penculikan mereka.
"Saya tidak ingin mereka berpikir mereka baik. Kami tidak akan pernah memaafkan mereka," tambahnya.

Baca juga: Natal yang Muram di Betlehem Akibat Perang Israel-Hamas
Hamas Melindungi Para Sandera
Dalam wawancara tersebut, Chen Almog Goldstein mengatakan anggota Hamas menjaga mereka dari kemungkinan serangan Israel selama di Gaza.
"Para penjaga (Hamas) yang menyandera kami (di Gaza), melindungi kami dengan tubuh mereka dari pemboman tentara (Israel). Kami sangat penting bagi mereka," kata Chen Almog Goldstein.
Selama disandera, Chen Almog Goldstein bertanya kepada anggota Hamas yang menjaganya, apakah Hamas akan membunuh mereka.
"Ketika kami bertanya kepada mereka apakah mereka akan membunuh kami, mereka menjawab 'Kami mati sebelum Anda mati'," katanya.
Anggota Hamas yang menjaganya berada dekat dengan para sandera dan mereka tidak tinggal sendirian sesaat pun.
Selama penyanderaan, Chen Almog Goldstein takut jika tentara Israel menemukan mereka dan menargetkan anggota Hamas yang sedang menjaganya dengan serangan udara, yang akan membahayakan dia dan ketiga anaknya.

Baca juga: Ratusan Tentara Israel Tewas di Gaza, Netanyahu: Perang Berlanjut Kami Tak Akan Berhenti Lawan Hamas
Hamas Palestina vs Israel
Perang Israel dan Hamas semakin memanas setelah Israel melakukan pengeboman besar-besaran untuk menanggapi Hamas yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.
Hamas mengatakan serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.
Kelompok tersebut menculik 240 orang dari wilayah Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel, yang direvisi menjadi 1.147.
Setelah pertukaran sandera selama 7 hari yang dimulai Jumat (24/11/2023), kurang lebih 138 sandera masih ditahan Hamas di Jalur Gaza.
Sementara itu pembalasan Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 20.424 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Senin (25/12/2023), lebih dari 2,2 juta warga Palestina menjadi pengungsi, dikutip dari Al Jazeera.
Kekerasan juga meningkat di Tepi Barat, terutama setelah Israel melakukan penyerbuan besar-besaran ke wilayah yang dikuasai Otoritas Pembebasan Palestina (PLO) tersebut.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.