Minggu, 5 Oktober 2025

BPOM diduga terlibat kasus gagal ginjal akut, Keluarga korban: 'Kami harap mereka membusuk di penjara'

Sejumlah keluarga korban anak gagal ginjal akut mendesak Bareskrim Polri segera menyeret pihak yang bertanggung jawab atas peredaran…

BBC Indonesia
BPOM diduga terlibat kasus gagal ginjal akut, Keluarga korban: 'Kami harap mereka membusuk di penjara' 

Dari selang yang tersambung ke hidung itu pula, anaknya mengonsumsi susu khusus.

Tubuhnya pun masih kaku, tak bisa duduk tanpa ditopang bantal.

"Jadi belum ada perubahan signifikan dari dulu dirawat sampai sekarang," katanya sembari menangis.

 

Kondisi seperti ini, ujarnya sangat berat. Untuk biaya pengobatan ditanggung sendiri sampai-sampai mereka harus menjual rumah dan sekarang tinggal di rumah kontrakan.

Padahal dulu pemerintah sempat menjanjikan keluarga korban gagal ginjal akut diberikan santunan berupa uang.

Tapi janji itu tak pernah terwujud, katanya.

"Yang harusnya mendapat santunan, tidak pernah ada. Dua bulan lalu kami mengurus semua berkas, surat yang diminta pemerintah agar santunan cair. Sampai saat ini tidak ada, boro-boro peduli, bertanya saja tidak."

"Saya tidak mengada-ada. Saya berjuang mati-matian untuk bisa membeli susu, kontrol ke rumah sakit, dan memenuhi segala keperluannya yang lain."

Seperti apa kelanjutan kasus hukum gagal ginjal akut?

Perkara gagal ginjal akut yang merenggut nyawa 204 anak dan berdampak pada ratusan anak lainnya mulai menunjukkan titik terang.

Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri mengatakan tengah mendalami adanya dugaan keterlibatan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipiter) Bareskrim Polri, Nunung Saifuddin, berkata penanganan kasus ini telah masuk ke tahap penyidikan yang artinya kata dia, ditemukan unsur pidana yang diduga dilanggar.

Namun demikian, Kasubdit I Dittipidter Bareskrim Polri, Indra Lutrianto Amstono, belum mau mengungkapkan pihak yang disebut melanggar tersebut.

Tapi yang pasti, terkait dengan penerbitan izin edar yang tidak sesuai standar.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved