Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Lewat Pintu Belakang, AS Kirim Peringatan ke Ansarallah Yaman Agar Berhenti Serang Kapal Israel

Saudi hingga Qatar punya kelompok proksi di Yaman. Pintu belakang ini yang dimanfaatkan AS untuk mengirimkan peringatan secara langsung ke Ansarallah.

Albawaba
Israel dilaporkan mengalami pembengkakan kerugian pasca milisi Houthi Yaman mengancam akan menembakan bom ke kapal dagang internasional yang nekat perjalanan menuju Israel melalui Laut Merah atau laut Arab. 

Lewat Pintu Belakang, AS Kirim Peringatan ke Ansarallah Yaman Agar Berhenti Serang Kapal Israel

TRIBUNNEWS.COM - Gedung Putih dilaporkan mengirimkan pesan lewat 'pintu belakang' kepada kelompok Ansarallah Yaman.

Pesan itu disebutkan berisi peringatan agar Ansarallah Houthi Yaman menghentikan serangan terhadap kapal-kapal berentitas Israel di Laut Merah.

Mengutip laporan Axios, Jumat(15/12/2023), utusan khusus AS untuk Yaman, Tim Lenderking, baru-baru ini mengunjungi Teluk untuk bertemu dengan rekan-rekannya dari Arab Saudi, Oman, dan Qatar untuk membahas serangan Ansarallah dan menyampaikan pesan kepada kelompok Yaman tersebut.

Negara-negara di atas disebut-sebut memiliki kelompok proksi di Yaman. 'Pintu belakang' ini yang dimanfaatkan AS untuk mengirimkan peringatan secara langsung ke Ansarallah. 

Baca juga: AS Kerahkan Tentara Bayaran Proksi UEA Bikin Ansarallah Yaman Sibuk dan Tak Fokus Serang Israel

“AS sangat prihatin pada serangan Houthi yang mengancam kebebasan navigasi di perairan internasional,” kata Lenderking seperti ditulis Axios.

Namun peringatan yang dikirimkan AS kepada Ansarallah atas tindakan yang dilakukan kelompok tersebut di Laut Merah tidak banyak mengurangi solidaritas kelompok perlawanan Yaman terhadap rakyat Palestina.

Dalam pernyataan Angkatan Bersenjata Yaman kemarin, juru bicara Yahya Sarae mengatakan, Angkatan Laut Angkatan Bersenjata Yaman “melakukan operasi militer terhadap kapal kontainer Maersk Gibraltar, yang menuju ke entitas Israel. Kapal itu menjadi sasaran drone, dan langsung terkena.”

Baca juga: AS, Arab Saudi, dan UEA Bahas Rencana Aksi Militer Gempur Ansarallah Houthi Yaman

Kapal Perusak milik Amerika Serikat (AS) USS MASON (DDG 87) dilaporkan menjadi target sasaran dua rudal balistik di Teluk Aden. Rudal balistik itu dilaporkan ditembakkan dari wilayah di Yaman yang dikuasai milisi Houthi Ansarallah, Senin (27/11/2023)
Kapal Perusak milik Amerika Serikat (AS) USS MASON (DDG 87) dilaporkan menjadi target sasaran dua rudal balistik di Teluk Aden. Rudal balistik itu dilaporkan ditembakkan dari wilayah di Yaman yang dikuasai milisi Houthi Ansarallah, Senin (27/11/2023) (wikipedia)

“Operasi penargetan terjadi setelah awak kapal menolak menanggapi panggilan Angkatan Laut Yaman,” tambah Sarae.

“Angkatan Bersenjata Yaman telah berhasil mencegah lewatnya beberapa kapal menuju entitas Israel dalam 48 jam terakhir,” tambahnya

Sarae menegaskan upaya berkelanjutan Yaman untuk mencegah kapal-kapal yang menuju pelabuhan Israel berlayar di Laut Arab dan Laut Merah sampai makanan dan obat-obatan yang diperlukan diizinkan memasuki Jalur Gaza.

Baca juga: Iran: Satgas Laut yang Dipimpin AS Bakal Hadapi Masalah Luar Biasa di Laut Merah

Menanggapi serangan dan penyitaan kapal komersial oleh Ansarallah, utusan AS untuk Yaman mengatakan kepada Reuters kalau AS ingin membentuk koalisi maritim “seluas mungkin” untuk melindungi kapal-kapal di Laut Merah.

Niat pembentukan Satgas Maritim Gabungan di Laut Merah ini menjadi “sinyal penting” yang dikirimkan AS ke Ansarallah Yaman kalau serangan-serangan ini tidak akan ditoleransi.

“Ada penilaian yang sangat, sangat aktif yang terjadi di Washington mengenai langkah-langkah yang diperlukan untuk membuat (Ansarallah) melakukan deeskalasi,” kata Tim Lenderking.

Dia juga menyerukan Ansarallah untuk membebaskan awak Galaxy Leader, sebuah kapal yang disita pada 19 November silam.

Angkatan Laut Iran.
Angkatan Laut Iran. (Press TV)

Iran Beraksi Atas Wacana AS

Menanggapi usulan koalisi Laut Merah AS, Menteri Pertahanan Iran Mohammed Reza Ashtiani mengatakan bahwa Washington dan sekutunya di Teluk akan menghadapi “masalah luar biasa.”

“Jika mereka melakukan tindakan yang tidak rasional, mereka akan menghadapi masalah yang luar biasa. Tidak ada yang bisa mengambil tindakan di wilayah di mana kita memiliki dominasi,” kata Ashtiani kepada media Iran.

Adapun Dewan Keamanan Nasional Israel telah memerintahkan pelabuhan untuk menyembunyikan jadwal pengiriman mereka sebagai respons kontijensi atas serangan Yaman terhadap kapal-kapal Israel dan kapal-kapal yang menuju ke Israel.

Penolakan Yaman untuk mengizinkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel melewati selat Bab al-Mandab telah memaksa perusahaan-perusahaan untuk mengubah arah dan mengambil rute panjang mengelilingi Afrika, sehingga semakin meningkatkan biaya perang yang ditanggung Israel.

(oln/*/TC)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved