Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ukraina Laporkan 100 Serangan Udara Rusia dalam Kurun Waktu 24 Jam

Ukraina mengatakan bahwa pada Sabtu (9/12/2023), Rusia melancarkan hampir 100 serangan udara ke seluruh negeri dalam kurun waktu 24 jam.

GRIGORY SYSOYEV / SPUTNIK / AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan dengan sekretaris dewan keamanan luar negeri mengenai masalah Afghanistan di Kremlin di Moskow pada 8 Februari 2023. 

TRIBUNNEWS.COM - Ukraina mengatakan pada Sabtu (9/12/2023), Rusia melancarkan hampir 100 serangan udara ke seluruh negeri dalam kurun waktu 24 jam.

"Musuh meluncurkan total 28 rudal dan 27 serangan udara, menembakkan 59 kali dari berbagai sistem peluncuran roket ke posisi militer Ukraina dan daerah berpenduduk," terang unggahan media sosial Staf Umum Ukraina, seperti dikutip CNN.

Beberapa wilayah Ukraina di timur juga menjadi sasaran, termasuk Kharkiv, Luhansk, dan Donetsk.

Serangan Rusia terjadi sehari setelah pihak berwenang Ukraina mengaku mencegat rudal jelajah untuk pertama kalinya dalam hampir 80 hari.

Intelijen Barat belum lama ini memperkirakan Rusia akan memperluas pemboman terhadap infrastruktur sipil selama musim dingin.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-655: Kyiv Kecam Rencana Pemilu Rusia di Wilayah Kependudukan

Seorang prajurit Ukraina dari Brigade Pertahanan Teritorial ke-123 berjaga di posisi sebelah Sungai Dnipro, di lokasi yang dirahasiakan di wilayah Kherson, pada 6 November 2023,
Seorang prajurit Ukraina dari Brigade Pertahanan Teritorial ke-123 berjaga di posisi sebelah Sungai Dnipro, di lokasi yang dirahasiakan di wilayah Kherson, pada 6 November 2023, (ROMAN PILIPEY / AFP)

Di Kherson, pasukan Rusia menembaki wilayah tersebut sebanyak 62 kali.

"Rusia menembakkan lebih dari 300 peluru dari mortir, artileri, Grad, tank, UAV, dan pesawat terbang," terang Gubernur daerah Kherson Oleksandr Prokudin.

Pasukan Rusia juga menjatuhkan bahan peledak dari pesawat tak berawak (drone) di kota Beryslav, pada Sabtu (9/12/2023) pagi.

Setidaknya satu warga sipil tewas dan seorang lainnya menderita luka akibat pecahan peluru.

"Seorang wanita berusia 47 tahun di kota Kherson dirawat di fasilitas medis setelah terluka dalam serangan pada Jumat (8/12/2023) malam," kata Prokudin.

"(Serangan Rusia) merusak infrastruktur penting," lanjutnya.

Selain itu sejumlah bangunan tempat tinggal juga dibombardir.

Baca juga: Stok Senjata Mulai Menipis, Ukraina Minta Amerika Kirimkan F-18 dan Rudal ATACMS untuk Hadapi Rusia

Setelah kegagalan serangan lapis baja, tentara Rusia kini mengirimkan gelombang pasukannya untuk mencoba mengepung Avdiïvka, dengan kerugian besar, seperti di Bakhmout, menurut tentara Ukraina yang mempertahankan kota timur ini.
Setelah kegagalan serangan lapis baja, tentara Rusia kini mengirimkan gelombang pasukannya untuk mencoba mengepung Avdiïvka, dengan kerugian besar, seperti di Bakhmout, menurut tentara Ukraina yang mempertahankan kota timur ini. (AFP)

Upaya Rusia Rebut Avdiivka Belum Usai

Pertempuran di Ukraina masih intens meski hanya ada sedikit pergerakan di garis depan.

Rusia berupaya keras untuk merebut kota Avdiivka di bagian timur, tempat tentara menggambarkan perang parit yang sengit.

Dalam kunjungannya ke Washington, DC, pada hari Kamis (7/12/2023), Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron menyebut Amerika Serikat (AS) sebagai "penopang utama" koalisi Barat yang mendukung perjuangan Ukraina melawan Rusia.

Cameron pun mendesak anggota parlemen AS untuk"meningkatkan dukungan" Ukraina dengan mengeluarkan paket bantuan untuk Kyiv.

"Hal terburuk di dunia adalah membiarkan Putin menang di Ukraina," urainya.

Baca juga: Info Terkini Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-654: Ukraina Tembak Jatuh 14 Rudal Rusia

Vladimir Putin hampir dipastikan bakalan mencalonkan diri dalam Pilpres Rusia 17 Maret 2024
Vladimir Putin hampir dipastikan bakalan mencalonkan diri dalam Pilpres Rusia 17 Maret 2024 (AFP)

Ukraina Kecam Pemilu Rusia di Wilayah Pendudukan

Minggu ini, Majelis tinggi Rusia menetapkan pemilihan presiden pada bulan Maret 2023.

Ketua Majelis Valentina Matviyenko mengatakan penduduk di empat wilayah Ukraina yang diduduki akan dapat memilih untuk pertama kalinya.

Kyiv juga mengecam rencana mengadakan pemilu Rusia di wilayah pendudukan.

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan pemilihan tersebut "batal demi hukum" dan berjanji untuk mengadili setiap pengamat yang dikirim untuk memantau pemilihan tersebut.

"Kami menyerukan kepada masyarakat internasional untuk secara tegas mengutuk niat Rusia untuk mengadakan pemilihan presiden di wilayah pendudukan Ukraina, dan untuk menjatuhkan sanksi terhadap mereka yang terlibat dalam organisasi dan tindakan mereka," kata Kementerian Luar Negeri Ukraina.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

 
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved