Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Hampir Separuh Warga AS Yakin Negaranya Terlalu Banyak Danai Ukraina

Banyak warga AS yang setuju bahwa negaranya terlalu banyak mendanai Ukraina dan mengabaikan masalah di negaranya sendiri.

SAUL LOEB / AFP
Presiden AS Joe Biden menyambut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Serambi Selatan Gedung Putih di Washington, DC, pada 21 September 2023. -- Banyak warga AS yakin pajak negaranya terlalu banyak digunakan untuk danai Ukraina dalam perang melawan Rusia. 

TRIBUNNEWS.COM - Banyak warga Amerika Serikat (AS) yang yakin negaranya terlalu banyak mengeluarkan uang untuk membantu Ukraina dalam perang melawan Rusia.

Dalam survei yang dilakukan oleh The Financial Times dan sekolah bisnis, Michigan Ross, yang dipublikasikan Minggu (10/12/2023), 48 persen warga AS mengatakan mereka yakin negara mereka mengeluarkan terlalu banyak dana untuk bantuan militer dan keuangan ke Ukraina.

Hanya 27 persen yang menyatakan jumlah uang tersebut tepat, dan 11 persen yakin belanja AS tidak cukup.

Pekan lalu, para senator dari oposisi Partai Republik memblokir permintaan Gedung Putih untuk menambah belanja keamanan luar negeri sebesar lebih dari 110 miliar dolar, yang mana lebih dari 60 miliar dolar dialokasikan untuk Ukraina.

Pemerintahan Presiden Joe Biden berpendapat jika AS berhenti mendanai Ukraina, tentara Amerika harus melawan Rusia secara langsung.

Dia bersikeras Rusia akan menyerang NATO setelah mengalahkan Ukraina, yang memicu teguran dari Kremlin.

Baca juga: Rusia Hubungi Anggota Hamas di Qatar, Lavrov: Bahas Nasib Sandera di Gaza

Sementara itu, hanya 33 persen orang AS yang disurvei dalam jajak pendapat Pew mengatakan Rusia adalah ancaman besar bagi Amerika, sementara 34 persen menyebutnya sebagai ancaman kecil, dan 10 persen mengatakan Rusia tidak menimbulkan ancaman sama sekali.

Partai Demokrat lebih cenderung memandang Rusia sebagai ancaman besar dibandingkan Partai Republik, dengan selisih 40 persen hingga 27 persen.

Kedua survei tersebut dilakukan secara online, masing-masing antara tanggal 5 dan 6 Desember 2023 dan antara tanggal 27 November 2023 dan 3 Desember 2023.

Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato di Carpenters International Training Center di Las Vegas, Nevada, pada 8 Desember 2023.
Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato di Carpenters International Training Center di Las Vegas, Nevada, pada 8 Desember 2023. (ANDREW CAballero-REYNOLDS / AFP)

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-656: Zelensky akan Bertemu Biden dan Tiba di Washington Hari Ini

Jajak pendapat FT dan Michigan Ross mencerminkan pendapat 1.004 pemilih terdaftar, dan memiliki margin kesalahan ±3,1 poin persentase.

Sementara survei Pew melibatkan 5.203 orang dan memiliki margin kesalahan ±1,8 poin persentase.

“Saya memahami warga membutuhkan bantuan, namun saya merasa kita menghabiskan terlalu banyak uang untuk Ukraina padahal kita mempunyai permasalahan di sini, di wilayah kita sendiri, yang perlu kita atasi,” kata Eric Mondello (40) dari Fountain, Colorado pada Rabu (22/11/2023) lalu. 

Ia mengatakan, AS masih membutuhkan perbaikan seperti layanan kesehatan bagi para veteran dan tunawisma di masyarakat.

“Saya memahami bahwa AS telah menjadi sekutu bagi negara lain, namun saya merasa, mari kita jaga rakyat kita terlebih dahulu,” lanjutnya, dikutip dari The New York Times.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sedang memberikan penghormatan di depan Tembok Peringatan Kejatuhan Ukraina, di Kyiv pada Hari Kemerdekaan Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sedang memberikan penghormatan di depan Tembok Peringatan Kejatuhan Ukraina, di Kyiv pada Hari Kemerdekaan Ukraina. (HANDOUT / UKRAINIAN PRESIDENTIAL PRESS SERVICE / AFP)

Baca juga: Ukraina Laporkan 100 Serangan Udara Rusia dalam Kurun Waktu 24 Jam

Zelensky Temui Joe Biden

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved